Nganar.com,Pendidikan - Seorang pengusaha kaya asal Indonesia, Dr Tahir menyumbangkan uang sejumlah 30 juta dolar Singapura atau setara dengan Rp209,4 miliar (Rp6.994 per dolar Singapura) untuk National University of Singapore (NUS) Yong Loo Lin School of Medicine (YLLSoM).
Tahir merupakan lulusan Nanyang University pada 1976. Belakangan, Nanyang bergabung dengan University of Singapore membentuk NUS. Tahir merupakan pendiri dan bos dari Grup Mayapada. Beberapa tahun sebelumnya, Tahir juga telah menyumbang untuk NUS, namun dengan jumlah lebih kecil.
Pada 2006 hingga 2010, Tahir memberikan sumbangan sebesar 3 juta dolar Singapura (Rp20,9 miliar) untuk beasiswa di NUS Business School dan University Town. Menurut Presiden NUS Prof Tan Chorch Chuan, di situs universitas, donasi dari Tahir akan digunakan untuk memajukan pendidikan kedokteran dan penelitian di YLLSoM.
Ketika diwawancarai oleh The Straits Times, pria berusia 59 tahun ini menghindari berbicara tentang janji donasi yang akan dia berikan. Dia lebih memilih untuk membahas filosofi filantropi.
Dia menyebutkan George Soros, sebagai contoh apa yang dia sebut sebagai ‘pemburu perusahaan’, mereka yang “membuat sebuah negara mengalami krisis dan meninggalkan warga negara tersebut tanpa pekerjaan, kemudian menjadi filantropis”.
“Apakah Anda menyebut dia orang baik?” ujar Tahir. Dia mengaku lebih menyukai menjadi Bill Gates ketimbang George Soros.
“Ini bukan tentang berapa banyak mobil yang Anda miliki, seberapa kaya Anda. Itu menjijikkan,” jelasnya. Tahir mengatakan bahwa pendidikan merupakan salah satu hal paling penting yang harus didukung. Dia berharap tindakannya ini akan menginspirasi alumni lainnya untuk melakukan hal yang sama. Demikian seperti dikutip dari Edvantage, Senin (2/1/2012).
Sementara itu, Tan menyampaikan apresiasinya. “Sebagai seorang donor dari alumni universitas, Tahir menginspirasi kita dengan keyakinannya yang penuh gairah atas kemampuan universitas untuk mempengaruhi masa depan dan dampak positif kehidupan di sekitar kita,” tuturnya.(nganar)
Tahir merupakan lulusan Nanyang University pada 1976. Belakangan, Nanyang bergabung dengan University of Singapore membentuk NUS. Tahir merupakan pendiri dan bos dari Grup Mayapada. Beberapa tahun sebelumnya, Tahir juga telah menyumbang untuk NUS, namun dengan jumlah lebih kecil.
Pada 2006 hingga 2010, Tahir memberikan sumbangan sebesar 3 juta dolar Singapura (Rp20,9 miliar) untuk beasiswa di NUS Business School dan University Town. Menurut Presiden NUS Prof Tan Chorch Chuan, di situs universitas, donasi dari Tahir akan digunakan untuk memajukan pendidikan kedokteran dan penelitian di YLLSoM.
Ketika diwawancarai oleh The Straits Times, pria berusia 59 tahun ini menghindari berbicara tentang janji donasi yang akan dia berikan. Dia lebih memilih untuk membahas filosofi filantropi.
Dia menyebutkan George Soros, sebagai contoh apa yang dia sebut sebagai ‘pemburu perusahaan’, mereka yang “membuat sebuah negara mengalami krisis dan meninggalkan warga negara tersebut tanpa pekerjaan, kemudian menjadi filantropis”.
“Apakah Anda menyebut dia orang baik?” ujar Tahir. Dia mengaku lebih menyukai menjadi Bill Gates ketimbang George Soros.
“Ini bukan tentang berapa banyak mobil yang Anda miliki, seberapa kaya Anda. Itu menjijikkan,” jelasnya. Tahir mengatakan bahwa pendidikan merupakan salah satu hal paling penting yang harus didukung. Dia berharap tindakannya ini akan menginspirasi alumni lainnya untuk melakukan hal yang sama. Demikian seperti dikutip dari Edvantage, Senin (2/1/2012).
Sementara itu, Tan menyampaikan apresiasinya. “Sebagai seorang donor dari alumni universitas, Tahir menginspirasi kita dengan keyakinannya yang penuh gairah atas kemampuan universitas untuk mempengaruhi masa depan dan dampak positif kehidupan di sekitar kita,” tuturnya.(nganar)