Penguatan Pendidikan Karakter di Sekolah (Satuan Pendidikan)
Pendidikan karakter adalah segala usaha yang dilakukan dalam mendidik peserta didik atau siswa sehingga memiliki karakter yang dikehendaki yaitu karakter-karakter yang sesuai dengan nilai-nilai moral, berbangsa dan bernegara serta etika dan budaya. Beberapa nilai karakter utama, sebagaimana disebutkan oleh Kemdikbud ada 18 yaitu:
- Religius
- Jujur
- Toleransi
- Disiplin
- Kerja Keras
- Kreatif
- Mandiri
- Demokratis
- Rasa ingin tahu
- Semangat kebangsaan
- Cinta tanah air
- Menghargai prestasi
- Bersahabat/komunikatif
- Cinta damai
- Gemar membaca
- Peduli lingkungan
- Peduli Sosial
- Tanggung jawab
Religius adalah karakter yang ditunjukkan siswa dengan menjalankan ibadah agamanya masing-masing, toleran terhadap teman atau orang lain yang juga melaksanakan ibadahnya, dan selalu menjaga kerukunan antar umat beragama. Karakter jujur adalah adalah karakter yang sangat penting selain religius. Kita bisa melihat kondisi bangsa ini yang penuh dengan deraan kasus korupsi, mark up, dan sebagainya. Diharapkan dengan memiliki karakter jujur ini, peserta didik akan menjadi generasi penerus yang lebih baik, di mana setiap ucapan dan tindakannya dapat dipercaya. Karakter tolerasi merupakan karakter utama ketiga. Karakter ini tidak hanya bersangkut paut dengan kehidupan antar umat beragama, tetapi juga dimaksudkan adanya karakter toleran dalam hal suku, etnis, pendapat, hingga tindakan yang ditempuh oleh orang lain.
|
pembiasaan adalah salah satu metode penumbuhan dan penguatan karakter |
Disiplin adalah karakter penting yang ke-4. Adanya kepatuhan dan sesuai aturan adalah ciri khas dari karakter disiplin. Sementara karakter kerja keras menunjukkan adanya kemauan yang kuat dengan dibarengi usaha dan upaya untuk mencapai suatu keberhasilan. Dengan karakter kerja keras, generasi bangsa ini tidak akan mudah menyerah sehingga dapat lebih maju dan berkarya untuk bangsanya. Karakter kreatif diperlukan untuk mendampingi karakter kerja keras, sehingga dalam melakukan hal-hal yang diperlukan peserta didik dapat melakukannya dengan cara-cara baru yang lebih baik, lebih mudah, lebih efisien dengan daya cipta dan kreasi yang dimilikinya. Peserta didik atau anak-anak kita juga harus memiliki karakter mandiri sehingga menjadi pribadi yang kuat dan tak harus bergantung pada orang lain.
Karakter demokratis merupakan karakter yang ditunjukkan dengan cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. Sementara karakter rasa ingin tahu adalah karakter yang terlihat dalam sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar. Semangat kebangsaan adalah karakter yang ditunjukkan dengan cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. Sementara karakter cinta tanah air adalah suatu cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
Karakter menghargai prestasi adalah karakter yang terwujud dalam bentuk sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. Karakter yang bersahabat atau komunikatif maksudnya adalah suatu sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. Karakter cinta damai merupakan perwujudan dari sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
Karakter gemar membaca adalah kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya. karakter menghargai prestasi adalah karakter yang terwujud dalam bentuk sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. Karakter yang bersahabat atau komunikatif maksudnya adalah suatu sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. Karakter cinta damai merupakan perwujudan dari sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. Karakter peduli lingkungan adalah Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. Karakter peduli sosial adalah Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. Karakter bertanggung jawab adalah Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
Ke-18 nilai karakter utama itu harus dikembangkan secara optimal di sekolah-sekolah dengan melalui berbagai strategi.
Penguatan adalah upaya yang dilakukan untuk mempertegas pencapaian suatu tujuan. Dalam hal ini, jika kita mengacu pada penguatan pendidikan karakter berarti kita sedang mempertegas pencapaian terbentuknya karakter peserta didik sesuai dengan nilai-nilai moral, berbangsa dan bernegara, serta etika dan budaya. Penguatan pendidikan karakter dimaksudkan karena saat ini telah terjadi kemerosotan nilai-nilai karakter pada generasi bangsa. Oleh karena diperlukan suatu usaha yang lebih tegas demi menumbuhkan nilai-nilai karakter tersebut secara lebih kuat dan mewujud pada diri anak-anak kita.
Pendidikan karakter di sekolah (satuan pendidikan) dapat dilakukan dengan berbagai cara. Pemerintah sendiri melalui kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) membuat garis-garis kebijakan bagaimana cara mengimplementasikan penguatan pendidikan karakter di sekolah atau satuan pendidikan.
Keteladan Orang Dewasa Di Sekolah Bagi Peserta Didik
Di sekolah atau satuan pendidikan semua warga sekolah yang lebih tua seperti guru, petugas kebersihan, satpam, pustakawan, atau pegawai lainnya haruslah menunjukkan sikap, cara berpikir, cara bertindak dan wawasan yang dapat dijadikan contoh bagi semua peserta didik. Kita semua mengetahui bahwa teladan adalah jauh lebih utama untuk mengajarkan nilai-nilai dan karakter. Percuma saja dilakukan pembiasaan, pemberian pujian atau metode dan strategi lainnya, jika orang-orang dewasa yang ada di lingkungan sekolah tidak menunjukkan keteladanan akan karakter-karakter utama tersebut di atas.
Pembiasaan yang Dilakukan Secara Rutin dan Berkala
Metode atau strategi lain yang dapat digunakan sebagai penguatan pendidikan karakter di sekolah adalah melakukan pembiasaan. Anak-anak misalnya setiap pagi hari dibiasakan selama 15 menit untuk membaca buku non pelajaran untuk menumbuhkan karakter gemar membaca. Mereka juga dapat secara bergiliran dan berkala dibimbing melakukan ibadah tertentu. Misalnya bagi siswa muslim dilakukan pembiasaan shalat dzuhur berjamaan dan sebagainya.
Pujian Bagi Siswa yang Menunjukkan Karakter Utama
Ketika siswa menunjukkan telah mempunyai karakter utama yang 18 itu, guru atau pegawai di sekolah atau satuan pendidikan dapat memberikan pujian dan penghargaan. Salah satu bentuk penguatan yang efektif adalah pujian dan penghargaan. Pujian dan penghargaan diberikan ketika perilaku atau wawasan atau cara pikir yang menunjukkan adanya karakter yang diinginkan dimiliki oleh siswa, sehingga ia akan selalu menjaga dan berusaha mempertahankan nilai-nilai karakter bagus yang telah ada itu untuk lebih berkembang.
Hukuman dalam Pendidikan Karakter
Hukuman memang saat ini menimbulkan pro-kontra di masyarakat umum dan dunia pendidikan. Guru atau personil lain di sekolah harus berhati-hati dalam memberikan hukuman dengan tujuan memberikan penguatan karakter yang baik bagi siswa. Sekolah harus memberikan iklim rasa aman (baik dari kekerasan yang bersifat fisik ataupun psikis). Sekolah harus memberikan hukuman yang efektif tetapi bukan yang bersifat melanggar hak asasi siswa. Pemberian hukuman harus didasarkan pada peraturan sekolah yang telah disosialisasikan dan disetujui sebelumnya oleh pihak-pihak yang berkepentingan seperti orang tua, guru, siswa, kepala sekolah, dinas pendidikan, dan sebagainya.
Ditinjau dari waktu pelaksanaannya metode-metode atau strategi penguatan pendidikan karakter dapat dibagi menjadi kegiatan yang bersifat terprogram dan kegiatan yang yang bersifat insidensial.
Kegiatan Penumbuhan dan Penguatan Karakter yang Terprogram
Kegiatan yang terprogram adalah kegiatan-kegiatan penumbuhan dan penguatan nilai karakter secara terencana dan memang diprogramkan oleh sekolah atau satuan pendidikan. Kegiatan-kegiatan seperti membaca buku 15 menit sebelum pelajaran dimulai seperti disebutkan di atas adalah salah satu contohnya. Kegiatan-kegiatan yang terprogram ini tentu saja memiliki prosedur pelaksanaan dan penjadwalan yang jelas. Ada target-target dan tujuan yang ingin dicapai dalam rentang waktu tertentu dan jelas siapa yang bertanggung jawab.
Kegiatan Penumbuhan dan Penguatan Karakter Insidensial
Sementara kegiatan insidensial adalah kegiatan-kegiatan yang terjadi tanpa diprogramkan terlebih dahulu tetapi kejadian-kejadian atau kegiatan-kegiatan ini dinilai bagus untuk dijadikan kesempatan untuk menyelipkan penumbuhan dan penguatan nilai karakter-karakter utama.
Baca Juga:
Apa yang Terjadi Pada Anak Kreatif Jika Penangannya Salah?Metode-Metode dalam Psikologi Pendidikan