Oke, sebelumnya disclaimer dulu. Saya menulis post ini bukan semata-mata karena saya sudah jadi mompreneur super oke. But because from what I experience, I need to have these qualities in order to be successful. And since being successful is my only option in life, these are what I need to enhance.. Therefore, kita belajar bareng-bareng yuk.
Seperti yang sudah saya tulis di post ini, menjadi mompreneur atau ibu yang bekerja dari rumah mempunyai plus minusnya sendiri. Nah, kira-kira kualitas apa yang diperlukan untuk menjadi seorang mompreneur yang mudah-mudahan seimbang lahir-batin, dunia akhirat. :)
1. Integritas terhadap Diri Sendiri
Berdasarkan pengalaman pribadi, komitmen yang paling sulit untuk dipegang adalah komitmen terhadap diri sendiri. Menjadi mompreneur berarti siap untuk mencurahkan perhatian pada anak (being a mom) sekaligus bisnis (being an entrepreneur), yang berarti saya harus siap mengorbankan beberapa kesenangan pribadi saya seperti waktu istirahat atau sekedar berselancar online. Dan semua itu memerlukan komitmen dan konsistensi yang luar biasa. Ada kalanya saya merasa capek karena setelah seharian mengurus suami, anak, dan rumah saya masih harus bekerja di depan komputer. Tapi sekali lagi karena menjadi sukses itu satu-satunya pilihan di hidup saya, mau tidak mau saya harus selalu bersemangat dalam menjalankan semuanya.
2. Multitasking
Dari namanya saya sudah mompreneur, yang berarti menjadi full time mom dan entrepreneur sekaligus. Menjalani peran ganda tersebut mengharuskan saya bisa mengerjakan beberapa hal dalam satu waktu. Menyusui sambil update instagram? Bisa.. Masak sambil ketak ketik balas email di laptop? Hayu.. Ada banyak sekali hal di kepala saya. Mulai dari resep MPASI, ide membuat mainan untuk Zey, menyusun jadwal dan job-desc untuk asisten, rencana marketing ke depannya, and the list goes on. Saya harus bisa lompat sana sini mengerjakan semuanya. Some people are naturally good at multi-tasking but most have to practice it. However, berdasarkan pengamatan saya, para ibu memang dikaruniai kemampuan multitasking lebih tinggi daripada para bapak. Jadi nambah satu hal lagi di kepala (bisnis) masih muat lah ya. Hehe..
3. Manajemen Waktu
Dengan kehidupan rumah tangga yang non-ART dan juga harus mengurus bayi, waktu efektif yang saya miliki dalam sehari hanya berkisar kurang lebih 3-4 jam (dari jam 8 sampai 12 malam). Dalam rentang tersebut saya harus bisa bekerja seefektif dan efisien mungkin supaya roda bisnis bisa terus berputar. Supaya tetap in-control, saya biasanya membuat banyak check list. Mulai dari check list belanja, rencana hari itu, check list proyek, sampai check list film drama Korea yang harus saya tonton (lho :p). Selain itu, sebagai seorang muslim saya mendapatkan nasehat bahwa jika ingin hidup teratur, usahakanlah shalat di awal waktu. Ini juga masih menjadi tantangan buat saya, tapi terus berusaha dong.
4. Healthy Body
Sebagai ibu kita adalah pusat tata surya rumah tangga, dan dengan menjadi mompreneur artinya kita siap capek. Tapi ingat, sukses tidak ada artinya tanpa kesehatan. Jika kondisi kita drop, keadaan menjadi tidak nyaman untuk semua anggota keluarga. Disinilah pentingnya menjaga kesehatan. Saya pribadi rutin minum air lemon hangat setiap bangun tidur, yoga ringan sebelum tidur, dan jalan-jalan di taman bersama Zey supaya badan tetap bugar.
5. Willingness to Learn
Menjadi business owner berarti harus mengetahui seluk beluk tentang bisnis kita sebaik-baiknya. Selain itu, dunia bisnis yang dinamis selalu menyediakan lahan-lahan belajar baru untuk saya. Misalnya, saya yang selalu dapat nilai merah pelajaran akuntansi jaman SMA dulu mau tidak mau harus melek finance sekarang. Saya yang tidak mengerti tentang seni, desain, dan branding, mau tidak mau jadi belajar dan cari ilmu tentang itu. Saya yang biasanya pemalu dan malas berhadapan dengan orang, jadi harus menjadi sedikit open terhadap bermacam-macam karakter orang, harus berani menahan gengsi dan malu untuk bisa meyakinkan orang lain. Menjadi pengusaha artinya never ending learning karena selalu ada tantangan baru di hari-hari kita.
6. Positivity
Namanya juga usaha, bisa untung bisa rugi. Namanya juga berhubungan dengan macam-macam orang, ada yang positif ada yang negatif. Tapi satu yang pasti, tujuan saya adalah untuk sukses, dan saya tidak mungkin mencapai itu dengan negative vibes. Sikap positif sangat diperlukan dalam menjalani hari-hari saya sebagai mompreneur karena itulah yang membuat saya terus jalan setiap saat, tidak peduli seberapa lelah atau sulitnya tantangan yang saya hadapi.
Nah, itulah kualitas seorang mompreneur menurut versi saya. Tidak mudah memang menjalani peran ganda menjadi ibu rumah tangga dan pengusaha. Namun dengan semangat, kerja keras, dan positive thinking semuanya pasti bisa dicapai. Semangat mommies! :)