Mompreneur Quality

By sulthan on Monday, August 31, 2015


Oke, sebelumnya disclaimer dulu. Saya menulis post ini bukan semata-mata karena saya sudah jadi mompreneur super oke. But because from what I experience, I need to have these qualities in order to be successful. And since being successful is my only option in life, these are what I need to enhance.. Therefore, kita belajar bareng-bareng yuk.

Seperti yang sudah saya tulis di post ini, menjadi mompreneur atau ibu yang bekerja dari rumah mempunyai plus minusnya sendiri. Nah, kira-kira kualitas apa yang diperlukan untuk menjadi seorang mompreneur yang mudah-mudahan seimbang lahir-batin, dunia akhirat. :)

1. Integritas terhadap Diri Sendiri
Berdasarkan pengalaman pribadi, komitmen yang paling sulit untuk dipegang adalah komitmen terhadap diri sendiri. Menjadi mompreneur berarti siap untuk mencurahkan perhatian pada anak (being a mom) sekaligus bisnis (being an entrepreneur), yang berarti saya harus siap mengorbankan beberapa kesenangan pribadi saya seperti waktu istirahat atau sekedar berselancar online. Dan semua itu memerlukan komitmen dan konsistensi yang luar biasa. Ada kalanya saya merasa capek karena setelah seharian mengurus suami, anak, dan rumah saya masih harus bekerja di depan komputer. Tapi sekali lagi karena menjadi sukses itu satu-satunya pilihan di hidup saya, mau tidak mau saya harus selalu bersemangat dalam menjalankan semuanya.

2. Multitasking
Dari namanya saya sudah mompreneur, yang berarti menjadi full time mom dan entrepreneur sekaligus. Menjalani peran ganda tersebut mengharuskan saya bisa mengerjakan beberapa hal dalam satu waktu. Menyusui sambil update instagram? Bisa.. Masak sambil ketak ketik balas email di laptop? Hayu.. Ada banyak sekali hal di kepala saya. Mulai dari resep MPASI, ide membuat mainan untuk Zey, menyusun jadwal dan job-desc untuk asisten, rencana marketing ke depannya, and the list goes on. Saya harus bisa lompat sana sini mengerjakan semuanya. Some people are naturally good at multi-tasking but most have to practice it. However, berdasarkan pengamatan saya, para ibu memang dikaruniai kemampuan multitasking lebih tinggi daripada para bapak. Jadi nambah satu hal lagi di kepala (bisnis) masih muat lah ya. Hehe..

3. Manajemen Waktu
Dengan kehidupan rumah tangga yang non-ART dan juga harus mengurus bayi, waktu efektif yang saya miliki dalam sehari hanya berkisar kurang lebih 3-4 jam (dari jam 8 sampai 12 malam). Dalam rentang tersebut saya harus bisa bekerja seefektif dan efisien mungkin supaya roda bisnis bisa terus berputar. Supaya tetap in-control, saya biasanya membuat banyak check list. Mulai dari check list belanja, rencana hari itu, check list proyek, sampai check list film drama Korea yang harus saya tonton (lho :p). Selain itu, sebagai seorang muslim saya mendapatkan nasehat bahwa jika ingin hidup teratur, usahakanlah shalat di awal waktu. Ini juga masih menjadi tantangan buat saya, tapi terus berusaha dong.

4. Healthy Body
Sebagai ibu kita adalah pusat tata surya rumah tangga, dan dengan menjadi mompreneur artinya kita siap capek. Tapi ingat, sukses tidak ada artinya tanpa kesehatan. Jika kondisi kita drop, keadaan menjadi tidak nyaman untuk semua anggota keluarga. Disinilah pentingnya menjaga kesehatan. Saya pribadi rutin minum air lemon hangat setiap bangun tidur, yoga ringan sebelum tidur, dan jalan-jalan di taman bersama Zey supaya badan tetap bugar.

5. Willingness to Learn
Menjadi business owner berarti harus mengetahui seluk beluk tentang bisnis kita sebaik-baiknya. Selain itu, dunia bisnis yang dinamis selalu menyediakan lahan-lahan belajar baru untuk saya. Misalnya, saya yang selalu dapat nilai merah pelajaran akuntansi jaman SMA dulu mau tidak mau harus melek finance sekarang. Saya yang tidak mengerti tentang seni, desain, dan branding, mau tidak mau jadi belajar dan cari ilmu tentang itu. Saya yang biasanya pemalu dan malas berhadapan dengan orang, jadi harus menjadi sedikit open terhadap bermacam-macam karakter orang, harus berani menahan gengsi dan malu untuk bisa meyakinkan orang lain. Menjadi pengusaha artinya never ending learning karena selalu ada tantangan baru di hari-hari kita.

6. Positivity
Namanya juga usaha, bisa untung bisa rugi. Namanya juga berhubungan dengan macam-macam orang, ada yang positif ada yang negatif. Tapi satu yang pasti, tujuan saya adalah untuk sukses, dan saya tidak mungkin mencapai itu dengan negative vibes. Sikap positif sangat diperlukan dalam menjalani hari-hari saya sebagai mompreneur karena itulah yang membuat saya terus jalan setiap saat, tidak peduli seberapa lelah atau sulitnya tantangan yang saya hadapi.

Nah, itulah kualitas seorang mompreneur menurut versi saya. Tidak mudah memang menjalani peran ganda menjadi ibu rumah tangga dan pengusaha. Namun dengan semangat, kerja keras, dan positive thinking semuanya pasti bisa dicapai. Semangat mommies! :)


PS: tidak perlu minta izin, jika artikel ini dirasa bermanfaat, silakan share. :)
Selengkapnya

Langkah Pertama Memulai Berbisnis (Part 2)

By sulthan on Monday, August 24, 2015

Okay.. Jadi setelah membaca langkah pertama memulai berbisnis part 1, ceritanya kamu sudah mulai berjualan dan sudah mendapatkan pengalaman dalam hal pengelolaan keuangan, marketing, dan customer service. Kamu juga mungkin sudah menyisihkan sebagian dari pendapatan jualan kamu untuk modal. Waktunya untuk mulai berbisnis (serius) dan mensustainkan usaha kamu itu. Apa yang harus dilakukan selanjutnya?

1. Refleksi Diri.
Evaluasi kelebihan dan kekurangan dalam berjualan kamu apa. Apakah ada kendala di supplier, di kualitas produk, atau malah di diri kamu sendiri (misal kendala management waktu). Jika sudah ketauan kurangnya dimana, kamu akan lebih mudah membayangkan solusinya. Kendala di kualitas diri adalah kendala yang paling urgent untuk dibereskan. Karena tanpa mental dan attitude yang kuat, kamu akan sulit menjadi pengusaha sukses. Dengan refleksi ini, kamu jadi tau plus minus dan potensi bisnis kamu serta bagaimana cara mengembangkannya.

2. Tentukan Target Market.
Semakin spesifik kamu menentukan target market, semakin mudah kamu 'mengarahkan' tujuan bisnis kamu karena akan semakin mudah pula memasarkannya. Contohnya nih, kamu berjualan accessories wanita. Jangan hanya definisikan target market kamu sebagai 'wanita'. Tapi:
- wanita usia berapa?
- pekerjaannya apa?
- kegiatan sehari-harinya apa?
- dst..
Dari situ kamu bisa tahu strategi terbaik dalam memasarkan produk kamu.

3. Buat Tetek Bengek Branding
Disesuaikan dengan produk dan target market kamu, mulailah mendesain logo, packaging, iklan, dan lain-lain. Ingat! Harus sesuai dengan target market dan image yang ingin kamu dapat ya. Misal kamu ingin menyasar kalangan menengah ke atas. Mau tidak mau foto produk kamu harus niat, jangan hanya foto dari HP.

4. Eksekusi!
Nah sekarang tinggal launching deh bisnis kamu itu. Jangan lupa perhatikan reaksi pasar untuk evaluasi ke depannya.

5. Jangan Berhenti Belajar
Belajar terus dan terus. Belum ngerti tentang kualitas bahan? Belajar. Bingung soal marketing? Belajar. Ga bisa urus adminsitrasi? Belajar. Belajar terus sampe pada akhirnya kamu bisa ngajarin dan mempekerjakan orang lain buat membantu bisnis kamu.

Langkah-langkah di atas bukan formula saklek yang harus kamu ikuti berurutan ya, karena dunia bisnis itu sangat dinamis, beda dengan dunia kerja kantoran yang semuanya sudah teratur oleh sistem perusahaan. Bisa jadi walaupun kamu sudah melaunching bisnis kamu, tiba-tiba prosesnya harus kembali lagi ke menentukan target market karena ternyata orang yang membeli tidak sesuai harapan kamu dan berbagai hal lain yang ada di luar rencana. Atau buruk-buruknya kamu gagal dan bisnisnya tidak profitable. It doesn't matter! Pikir lagi, evaluasi lagi, buat rencana lagi. Dan yang paling penting, terus belajar dan bersemangat, lama-kelamaan kamu akan menemukan ritme nya dan eventually settling up into what you've been meant to be. :)
Good luck!

Selengkapnya

Langkah Pertama Memulai Berbisnis (Part 1)

By sulthan on Sunday, August 23, 2015



Banyak teman saya yang bertanya "bagaimana caranya memulai bisnis? Harus mulai dari mana? Apa dulu yang harus dilakukan?" (Dan belum sempat saya jawab lengkap satu-satu. Maaf.. :( ).

Pertanyaan itu memang lumrah sekali sih. Tapi jika kamu baca post tentang cerita perjalanan bisnis saya, bisa dilihat bahwa saya memulai semuanya dari jualan. Menurut saya bisnis dan jualan (berdagang) itu serupa tapi tak sama. Jualan adalah tentang bagaimana menjual barang sebanyak-banyaknya kepada customer, sedangkan berbisnis is totally beyond that. Business is about maintaining network, building strategy, developing ideas into actions. TAPI, core nya dari berbisnis adalah jualan. Jadi, sebelum memutuskan untuk terjun ke dunia bisnis, kuasai dulu ilmu berdagangnya. Mulailah berjualan!

Kenapa jualan? Karena dengan berjualan kamu dapat mengasah hard dan soft skill kamu sekaligus. Banyak pelajaran yang akan kamu pelajari dari 0 dan secara hands on (belajar dari pengalaman). Misalnya saja pembukuan sederhana, desain grafis sederhana (untuk mendesain materi promosi), soft skill & kepribadian karena kamu akan bertemu dengan bermacam-macam orang (baca: customer) yang kadang-kadang ajaib juga lho. Hehe.. Selain itu kamu juga bisa belajar how to persuade people, how to convince them, how to negotiate and solving problems. Semua skill tersebut akan kamu butuhkan untuk berbisnis nantinya.

Lebih jauh lagi, dengan mencoba berjualan kamu akan tahu, is this really my thing or not? Karena sama seperti semua bidang pekerjaan lainnya, bisnis itu cocok-cocokan atau bakat-bakatan. Dengan mencoba terjun untuk berjualan terlebih dahulu kamu bisa tahu apakah kamu memang tipe entrepreneur atau pegawai.

Jualannya apa dong? This is another million dollar question. Jawabannya: apa saja! (asal jangan jual tubuh. Haiyah!) Seperti yang saya tulis di post ini, saya dulu berjualan macam-macam sekali. Sampai akhirnya passion saya tertambat di dunia baju hamil dan menyusui. Suka gambar? Cobalah jual jasa custom gift card atau lukis casing HP. Suka masak: coba jual jasa catering anak kosan. Suka belanja? Tawarkan diri jadi personal shopper buat teman-teman mamamu.

Tapi.. Gak ada modal? No worries! 90% bisnis yang pernah saya jalani dimulai tanpa modal kok. Paling modal HP dan internet doang which is sekarang udah ada dimana-mana. Caranya adalah dengan menjual jasa, membuka pre order sehingga kita bisa mendapat suntikan modal di awal, atau menjadi reseller. Menjadi reseller ini juga merupakan sarana belajar berbisnis yang baik karena kita memiliki resiko yang hampir 0.

Well.. Sekali lagi, itulah saran saya untuk yang ingin mulai berbisnis. Mulailah berjualan, mulai dengan menjadi reseller atau menjual jasa sehingga modal yang dikeluarkan minim dan berujung pada minimnya resiko yang dikeluarkan pula. Langkah selanjutnya akan saya bahas di post lain.

Terakhir, satu hal lagi yang paling penting adalah: just do it. Don't overthink just taste the water and learn how to swim as you go..

Good luck! ;)
 


Selengkapnya

Menstrual Cup: Alternatif Lain selain Pembalut

By sulthan on Tuesday, August 18, 2015

So I came accross 1 Million Women website dan menemukan artikel tentang Menstrual Cup ini. Wow! Hal baru banget untuk saya nih.

Kita perempuan, ga mungkin banget ga 'nyampah' setiap bulannya karena datang bulan. Dan sampah pembalut sama hal nya dengan pospak, termasuk jenis sampah yang sulit terurai. Lalu sampailah saya pada artikel ini. Tentang alternatif lain selain pembalut sekali pakai atau pembalut yang bisa dicuci, menstrual cup.

Menstrual cup ini bentuknya seperti corong, terbuat dari silikon (medical grade), dan akan 'menadah' darah bulanan kita. Tapi, karena cara pakainya 'dimasukkan ke bawah sana', jadi mungkin hanya cocok untuk wanita yang sudah menikah (ahem-ahem :p).

Lalu apa kelebihannya si menstrual cup ini?
1. Yang pasti ramah lingkungan karena kita hanya perlu membeli sekali seumur hidup. Bisa dipakai berulang-ulang untuk jangka waktu yang lama, plus no sampah pembalut.
2. Bisa dipakai sampai 12 jam
3. (Katanya) tidak mengeluarkan bau.
4. (Katanya) nyaman dipakai berasa gak pakai.

Hmmm.. Kenapa saya tulis 'katanya'?? Karena saya sendiri belum coba, dan ngilu, bok ngebayanginnya. Hehehe.. Nah bagaimana dengan kamu? Tertarik untuk mencoba Menstrual Cup ini?


Selengkapnya

Indonesia 70th

By sulthan on Monday, August 17, 2015

MERDEKA!!
Hari ini 17 Agustus 2015 adalah pertama kalinya saya merayakan hari kemerdekaan Indonesia di Seoul, Korea Selatan. Hari ini juga adalah hari pertama setelah hmmm.. mungkin 13 tahun sejak upacara terakhir saya. Ya, saya dan keluarga mengikuti upacara peringatan HUT RI di Kedutaan Besar RI.

Momen upacara kali ini betul-betul berbeda dengan upacara-upacara lainnya yang pernah saya ikuti. Sekarang saya harus upacara sambil gendong bayi seberat 10kg dan pakai kebaya formal, berdiri di barisan ibu-ibu Dharma Wanita. Tapi bukan, bukan itu yang 'menyentil' saya. Tapi lantunan lagu Indonesia Raya yang entah kenapa terasa khidmat sekali mengiringi pengibaran bendera.

Di situ saya teringat masa-masa ospek saat saya kuliah tingkat pertama di ITB. Salam Ganesha yang menjadi trademark kami berbunyi seperti ini:

"Salam Ganesha! Bakti kami untukmu, Tuhan, Bangsa, dan Almamater! MERDEKA!"

Dan selama ospek jurusan pun kata-kata 'bakti', 'kontribusi', dan 'pengabdian' kepada bangsa dan negara selalu ditekankan kepada kami. Karena kami adalah putra putri terbaik bangsa (insya Allah).

Di situ pun saya jadi wondering, 6 tahun setelah lulus dari ITB, kontribusi apa yang sudah saya berikan untuk tanah air tercinta? Lalu saya pun teringat lagi bahwa salah satu alasan saya ingin menjadi pengusaha adalah karena saya ingin bisa menciptakan lapangan kerja untuk sebanyak-banyaknya orang. That's my big dream. Aamiin..

Lalu saya pun jadi bersyukur. Bersyukur karena diberi kesempatan untuk berdiri disini bersama orang-orang terpilih, mendengarkan lagu Indonesia Raya sekali lagi. Bersyukur karena diberi kesempatan untuk merasakan tinggal di tempat yang budayanya sangat berbeda dengan 'rumah' dan karenanya memberikan banyak inspirasi untuk diterapkan saat kembali ke tanah air nanti. Dan terutama, bersyukur karena despite semua kehebohan Zey nangis dan tangan pegel, momen ini telah igniting my nationalism and patriotism (achachachachah.. :D)

Well..
Dirgahayu Indonesiaku. Doaku cuma satu, semoga revolusi mental nya berhasil. Supaya kita bisa terus maju dan maju dalam segala hal.

Demi Tuhan, Bangsa, dan Almamater..


Selengkapnya

Review: LANEIGE Lip Sleeping Mask

By sulthan on Thursday, August 13, 2015

Waktu saya berumur sekita 8 tahunan, saya baru kenal yang namanya makanan pedas. Entah kenapa saya jadi suka banget dan setiap hari makan makanan pedas. Tapi anehnya (dasar anak kecil), kalau kepedesan saya suka jilat-jilat bibir. Alhasil bagian bawah bibir saya iritasi menjadi merah dan pecah-pecah. Orang tua saya pun membawa saya ke dokter kulit dan dokter meresepkan lip balm untuk saya.

Sejak saat itu, saya susah lepas dari yang namanya lip balm. Karena entah kenapa bibir saya pasti kering dan ujung-ujungnya pecah-pecah. Lip balm menjadi benda wajib untuk saya bawa kemana-mana dan saya harus mengoleskan lip balm hampir setiap 2 jam sekali.

Setelah Zey lahir, saya semakin suka lupa pakai lip balm. Simply because all my attention is being 'absorbed' by her. Jadinya bibir saya sering sekali pecah-pecah. Duh. Gak oke banget kan kalau pakai lipstik matte. Hehehe..

Sampai akhirnya saya menemukan ini. LENEIGE Lip Sleeping Mask, atau masker untuk bibir ya g bisa dibawa tidur. Cara pakainya super gampang, tinggal dioles saja sebelum tidur. Saya sudah menggunakan masker ini selama kurang lebih 3 minggu (dengan pemakaian 2-3 kali seminggu). Alhamdulillah bibir saya gak pecah-pecah lagi walaupun saya sering lupa pakai lip balm.

Akhirnya, sekarang saya lebih pede pakai lipstik matte. Hohoho..

Kekurangan produk ini cuma satu. Dia wangi.. Untuk beberapa orang, fragranced products bisa menimbulkan alergi. But if you don't mind with it, this product is totally worth a try. :)


Selengkapnya

Tentang Move On..

By sulthan

NOTE: Tulisan ini sudah didraft sejak beberapa tahun yang lalu, tapi.. Lupa dipost dong! Hahaha.. Dedicated to my best friend who ask me this question :) I hope you're completely moved on now and be happy!



"Tan, gimana caranya ya biar bisa move on?"


Pertanyaan itu dilontarkan salah seorang sahabat saya melalui WhatsApp suatu malam. Kami tinggal di kota yang berbeda dan chatting sama sekali tidak cukup untuk membahas hal ini sampai tuntas. Pertanyaan itu pun mengusik saya, karena saya juga bingung bagaimana seseorang bisa move on dengan cepat sedangkan beberapa orang lainnya sangat susah untuk melupakan.

Here's the thing..
Menurut saya, moving on bukan berarti menghapus segala sesuatu yang kamu ingat tentang seseorang di otak kamu. Dan itu gak mungkin. Impossible.
Saat pengalaman yang kamu alami begitu berarti, atau perasaan kamu begitu intense, there's no way you can forget about it. Gini deh, sejak awal saja otak manusia sudah diciptakan untuk dapat mengingat sesuatu, bukan melupakannya. Makanya kalau menurut saya, semakin giat kamu berusaha melupakan, malah akan semakin mempertajam ingatan kamu tentang itu (ibaratnya otaknya kelatih terus. Haha).

Kecuali kamu mau hypnotherapi buat ngehapus ingatan itu.

Tapi yakin mau?

Karena bisa jadi tinggal semua kenangan dan memori itulah yang tersisa dari seseorang. Dan so what kalau kenangan itu terekam jelas di otak kita? Syukuri aja..

Bersyukur karena dulu pernah ada seseorang yang sangat kamu cintai (dan mencintai kamu). Bersyukurlah karena kesempatan untuk bersama dia dulu itu ada dan kamu masih diberi kesempatan untuk bersama nya dalam ingatan kamu.

He might have hurt you so bad, but it's alright. You'd grow wiser from it
He might have taught you new things, that's good. You're a better person now
He might had been your first in everything, it's alright. The first is not always be the last
He might be your 'someone to run to', it's alright. You could be a more independent person now
He might be the best for you, it's alright.. People are not always get what they want, but they always get what they need
You both might be separated not because you wanted to, doesn't matter.. You'll have a place for him in your heart but just not in your life

Moving on bukan soal melupakan atau menghapus seseorang dari hidup kamu. Tapi soal bagaimana kamu bisa tetap bersyukur, menjalani hidup, dan menjadi bahagia dengan segala kenangan yang kamu punya. Artinya adalah tetap bisa tersenyum saat kamu mengenang dia dan tetap semagat mengejar mimpi-mimpi kamu walaupun motivasinya adalah 'patah hati' (tsaaah..).

Next, don't be too hard to yourself.. Stop fighting your feeling. Apalagi sampai menyalahkan diri kamu sendiri. If you wanna cry then cry, but never regret apapun yang sudah terjadi.  If you still love him, so what? You're still alive anyway, right? Kamu masih bisa melakukan segala sesuatunya secara normal. Percaya deh, everything will eventually settling up without you even realize it. Just smile smile and smile..

Dan pada akhirnya.. Jangan pernah menutup hati kamu untuk orang lain karena seperti yang tertulis di Al-Quran “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah: 216)

:)

PS: tidak perlu minta izin, jika artikel ini dirasa bermanfaat, silakan share. :)
Selengkapnya

Tentang Diamond is Diamond

By sulthan

Namanya hidup.. Gak mungkin indah terus, happy terus, mudah terus, bagus terus, dan enak terus. Sometimes sh*ts happen and we can't really deny it. Sebut saja dalam perjalanan saya menjadi seorang mompreneur (ibu pebisnis. Caelah), tidak terhitung berapa banyak kata-kata merendahkan (termasuk dari keluarga sendiri karena pada waktu itu ibu saya ngotot ingin saya menjadi pegawai saja instead of berbisnis) yang saya terima. Pernah juga saya merugi sampai harus mengorbankan tabungan pribadi untuk menutupi kerugian. Tidak lupa kena tipu oleh 'teman' sendiri. Plus juga kegalauan di dalam diri sendiri whether if I could manage it or not..

Tapi saya selalu percaya..

"Diamond is Diamond"

Ya.. Berlian adalah berlian. Sekali berlian tetap berlian.

Kata-kata ini selalu menjadi andalan saya ketika menghadapi tantangan-tantangan tersebut, ataupun ketika menerima curhatan dari orang-orang terdekat. Termasuk saat adik saya menghadapi quarter life crisis nya setelah lulus kuliah, atau saat suami saya merasa lelah dalam pekerjaannya. Saya selalu bilang "don't worry, diamond is diamond"

It will never lost its shine..
No matter how thick you cover it.
No matter how deep you bury it.
No matter how bad you talk about its flaws.
No matter how big you deny its beauty.
And even if you find the right direction to cut it in pieces,
It will always be expensive, and rare, and beautiful, and most of all people still want it.

Because after all, Diamond is diamond. Period.

Jadi, seperti yang saya selalu bilang sama orang-orang terdekat saya. Selama kita percaya bahwa kita adalah berlian, dan selama kita terus mengasah diri, it's only a matter of time for us to shine.. :)

PS: tidak perlu minta izin, jika artikel ini dirasa bermanfaat, silakan share. :)
Selengkapnya

Busy Baby: Pull the Ropes Box

By sulthan on Wednesday, August 5, 2015

Akhir-akhir ini saya menyadari satu hal yang membuat Zey (11 bulan) terhibur: menarik sesuatu, dan seringnya menarik keluar tisu dari tempatnya. Saya bukan termasuk ibu yang langsung heboh atau melarang jika melihat anak "berulah". Biasanya saya tanya apa yang dia lakukan, menjelaskan bahwa benda tersebut bukan mainan sambil membereskannya, dan mengalihkan perhatian dia terhadap benda lain. Namun, setelah beberapa kali, Zey tidak juga bosan dengan aktifitas menarik tisu ini.

Saya pikir mungkin sensasi 'menarik' nya itu yang membuat dia senang. Akhirnya seperti biasa, untuk memuaskan ke-curious-an dia, saya pun membuatkan mainan Pull the Ropes ini (emak hagemaru mode: ON). Hasilnya: Zey bisa anteng sampai setengah jam main tarik tali sana sini. Lumayan, saya jadi bisa melipat jemuran atau ngepel kamar dia. Hehehe..

Cara buatnya gampang. Satu kardus bekas (ukurannya jangan terlalu besar supaya mudah dipegang bayi) dan macam-macam tali. Saya dapat tali dari bekas paper bag, tali bekas mengikat bunga, dll. Setelah itu buat lubang-lubang secara acak di kardus, masukkan satu tali ke satu atau dua lubang dan simpulkan ujungnya. Buat variasi posisi simpul di dalam dan luar box. Voila! Mainan murah meriah. :P

Melihat Zey bermain ini, saya menyadari beberapa pelajaran yang mungkin bisa didapat Zey dari aktifitas bayi ini:
1. Melatih motorik halus. Tangan bayi terlatih untuk menjumput (pincer grasp) karena ujung simpul tali hanya bisa ditarik dengan menjumput.
2. Melatih logika berpikir sebab-akibat. Zey terlihat berfikir keras ketika bermain, "mengapa jika saya tarik simpul yang ini, simpul yang satunya bergerak?"
3. Melatih kesabaran. Ada kalanya dia ngambek jika simpul nya susah untuk diambil, dan pada saat itulah saya bisa menyemangati dia untuk bersabar dan mencoba lagi.

Nah, 1 curiosity problem solved. I believe many more to come! Emaknya harus kreatif terus nih.. Hehe.. Oia, video Zey bermain bersama kotak tali ini bisa dilihat di instagram saya ya @tanita_87 ;)
See you on next post!


Selengkapnya

"what is internet in hindi" || internet kya hai (in hindi)

What is internet in hindi ||history of internet in hindi "What is internet in hindi", today we all are trying to know about what i...