Delaying Gratification alias Menunda Kesenangan. Kenapa?

By sulthan on Monday, October 15, 2012

Delaying gratification.. Delaying gratification.. Delaying gratification..

Itulah yang selalu diingatkan suami sama saya, terutama soal belanja. Waktu saya tanya dia: "apa sih delaying gratification?", dia cuma menjawab pendek "menunda senang-senang sekarang untuk lebih senang nantinya".
Hmmm.. Okay!
Tapi bukan Bintan namanya kalo gak super penasaran dan akhirnya nyari tau sendiri. Setelah baca dari beberapa sumber, ternyata oh ternyata kemampuan kita untuk menunda kesenangan berpengaruh besar sama kesuksesan kita. Masuk akal sih, mungkin karena dengan berusaha sabar mendapatkan sesuatu, kita jadi lebih bisa mengatur langkah menuju itu tanpa terburu-buru sehingga apa yang kita dapatkan nantinya ada sesuatu yang lebih baik..

Kita terbiasa dengan konsep "I want it and I want it NOW". Mau beli HP atau mobil baru, ya nabung susah payah pas uangnya udah kumpul langsung beli dan langsung ludes deh, padahal kalo kita mau sedikit sabar dan menginvestasiin uang tersebut, mungkin malah jadi bisa beli 2 HP atau 2 mobil. :)

Nah, terus apa hubungannya sama kesuksesan?

Sekitar tahun 60-an, sebuah eksperimen yang bernama Stanford Marshmallow Test diadakan. Tes ini ditujukan untuk bocah-bocah berumur 4 tahun. Ceritanya mereka disimpan di satu ruangan sendirian ditemani oleh 1 buah marshmallow. Mereka lalu ditinggal selama 20 menit dan diberi tahu "kalau kamu bisa menunggu untuk tidak memakan marshmallow ini sampai saya (fasilitator) kembali, saya akan beri kamu 2 marshmallow". Banyak diantara mereka yang berhasil untuk tidak memakan marshmallow itu, tapi banyak juga yang gagal.

Lucunya, peneliti meninjau kembali kehidupan anak-anak tersebut setelah dewasa. Hasilnya? Anak-anak yang bisa menunggu disinyalir lebih memiliki motivasi untuk maju dan memiliki tingkat emotional intelligence yang tinggi. Sementara itu, anak-anak yang memakan marshmallow nya dikatakan memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah, keras kepala, dan lebih mudah frustasi.

*mungkin ini kenapa ABG kita banyak yang galau? hehehe.. dan mungkin ini juga yang bikin banyak cerita tentang orang yang jadi super melejit suksesnya setelah bersusah-susah payah dulunya. dan mungkin ini makna peribahasa 'bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian'. :)

Cuplikan tentang studi tersebut bisa dilihat dalam video di bawah ini;



Nah, lalu gimana caranya untuk melatih kemampuan kita untuk men-delay gratification?? Berdasarkan hasil saya baca-baca dari beberapa sumber (dan pengalaman pribadi juga), beberapa points di bawah ini bisa membantu kamu untuk melatih skill ini.

1. Tentukan tujuan atau cita-cita kamu, termasuk goal sekecil apapun. Kalo bisa bikin goal harian, boleh juga.. :) Dengan ini, kamu bisa lebih fokus sama cita-cita kamu dan gak gampang 'tergoda'
2. Tentukan prioritas hidup kamu, apa yang penting untuk kamu? Tentukan value, nilai, atau norma yang kamu pegang.
3. Puasa. :) Konsep dasar puasa adalah delaying gratification, jadi bener juga sih kalo 'perbanyaklah berpuasa' itu tombo ati. Hehe
4.  Hadiahi diri sendiri. Ini penting! Misalnya saya biasanya me-reward diri saya makan enak kalau saya sudah berhasil menyelesaikan essay. Dengan ini saya jadi berasa puas banget makannya, jadi berasa spesial, dan jadinya lebih bersyukur (I'm lebay I know. Hehe)
5. Turunkan kebiasaan baik ini, didik anak-anakmu untuk sabar, jangan langsung kasih apa yang mereka minta.

Nah, jadi.. Sudah siap men-delay gratification kamu? :)


Love,
B

PS: tidak perlu minta izin, jika artikel ini dirasa bermanfaat, silakan share. :)

"what is internet in hindi" || internet kya hai (in hindi)

What is internet in hindi ||history of internet in hindi "What is internet in hindi", today we all are trying to know about what i...