Nganar.com - Tindakan Kriminal di kendaraan umum terjadi di Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Tubuh seorang wartawan media cetak nasional digerayangi oleh sopir becak motor (bentor).
Sw (32), melaporkan aksi cabul sopir bentor itu ke Mapolsekta Panakkukang.
Tindakan cabul itu terjadi pada Minggu malam kemarin di Jalan Baturahman, Kelurahan Panaikang, Kecamatan Panakkukang, saat Sw akan pulang ke rumah.
"Saya melapor karena takutnya sudah banyak kejadian seperti ini, tapi para korban enggan melapor khususnya buat ibu-ibu,” ungkap Sw, Senin (27/2/2012).
Menurut Sw, supir bentor seperti sudah merencanakan akan bertindak cabul. Pasalnya dia meminta Sw untuk duduk di posisi bangku tertentu. Meski demikian saat itu Sw mengaku tidak curiga.
Setelah jalan baru dia curiga ada yang janggal. Sopir mengemudikan bentor dengan ugal-ugalan sambil sesekali menggerayangi tubuhnya.
“Sopir bentor itu seperti sudah lihai memanfaatkan posisinya yang berada tepat di belakang penumpang perempuan dan sengaja meletakkan tangannya di belakang saya,” tutur Sw.
Setiap Sw mengarahkan pandangan ke belakang, sopir dengan cepat memindahkan tangannya ke setir.
Sw sendiri sudah menegur sopir itu namun dia membantah berbuat cabul.
Selain menerangkan kronologis kejadian ke polisi, Sw juga membeberkan ciri-ciri pelaku yakni berpostur tinggi, kulit berwarna cokelat, dan saat itu mengenakan kaos warna hitam. Dia juga menyebut nomor polisi bentor tersebut.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsekta Panakkukang Iptu Hardjoko membenarkan laporan pelecehan yang dilakukan sopir bentor. “Kami baru menerima laporan itu yang jelas kami akan segera mengamankan pelaku pelecehan tersebut,” ucap Hardjoko.
Ini bukan kasus kriminal pertama di angkutan umum selama Februari 2012. Pada 13 Februari lalu Satuan Reskrim Polrestabes Makassar menangkap YHE, sopir pete-pete (angkutan umum) yang menipu penumpangnya di Jalan Ahmad Yani dengan modus hipnotis.(nganar)
Sw (32), melaporkan aksi cabul sopir bentor itu ke Mapolsekta Panakkukang.
Tindakan cabul itu terjadi pada Minggu malam kemarin di Jalan Baturahman, Kelurahan Panaikang, Kecamatan Panakkukang, saat Sw akan pulang ke rumah.
"Saya melapor karena takutnya sudah banyak kejadian seperti ini, tapi para korban enggan melapor khususnya buat ibu-ibu,” ungkap Sw, Senin (27/2/2012).
Menurut Sw, supir bentor seperti sudah merencanakan akan bertindak cabul. Pasalnya dia meminta Sw untuk duduk di posisi bangku tertentu. Meski demikian saat itu Sw mengaku tidak curiga.
Setelah jalan baru dia curiga ada yang janggal. Sopir mengemudikan bentor dengan ugal-ugalan sambil sesekali menggerayangi tubuhnya.
“Sopir bentor itu seperti sudah lihai memanfaatkan posisinya yang berada tepat di belakang penumpang perempuan dan sengaja meletakkan tangannya di belakang saya,” tutur Sw.
Setiap Sw mengarahkan pandangan ke belakang, sopir dengan cepat memindahkan tangannya ke setir.
Sw sendiri sudah menegur sopir itu namun dia membantah berbuat cabul.
Selain menerangkan kronologis kejadian ke polisi, Sw juga membeberkan ciri-ciri pelaku yakni berpostur tinggi, kulit berwarna cokelat, dan saat itu mengenakan kaos warna hitam. Dia juga menyebut nomor polisi bentor tersebut.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsekta Panakkukang Iptu Hardjoko membenarkan laporan pelecehan yang dilakukan sopir bentor. “Kami baru menerima laporan itu yang jelas kami akan segera mengamankan pelaku pelecehan tersebut,” ucap Hardjoko.
Ini bukan kasus kriminal pertama di angkutan umum selama Februari 2012. Pada 13 Februari lalu Satuan Reskrim Polrestabes Makassar menangkap YHE, sopir pete-pete (angkutan umum) yang menipu penumpangnya di Jalan Ahmad Yani dengan modus hipnotis.(nganar)