Dari kiri atas ke bawah: jus buah sayur, susu, wheat grass, jamu mangandeuh, jamu kunyit
Sudah setahun sejak suami saya, Tessal, divonis kanker usus besar stadium 3. Sudah hampir setahun juga sejak operasi pengangkatan usus, dan sudah 5 bulan berlalu sejak kemoterapi terakhir. Sekarang? Alhamdulillah suami saya fit, sudah full lepas obat, dan sudah kembali beraktifitas seperti biasa. Walaupun kami masih harus menjaga makan &; lifestyle selama minimal 2 tahun sebelum akhirnya bisa mengklaim diri sebagai cancer survivor (kontrol dan tes rutin masih tetap harus dilakukan sampai 2 tahun ke depan. Baca lengkapnya di post ini).
Saat suami saya divonis kanker, berbagai macam informasi alternatif pengobatan bermunculan di hadapan kami, tapi akhirnya dengan dukungan penuh dari keluarga, kami mengambil jalan tengah. Kami tetap mengikuti prosedur medis yang memang sudah ada, which were operasi dan kemoterapi, tapi menggunakan asupan herbal dan natural sebagai suplemen untuk mendukung daya tahan tubuh suami saya selama proses kemoterapi, because you know.. Chemotherapy was so eeerrgghh.. (baca cerita kemoterapi suami saya disini).
Dan.. Di post kali ini saya ingin berbagi review tentang aneka supplemen herbal yang dikonsumsi oleh suami saya selama proses kemoterapi dan dilanjutkan sekarang. Note that bahkan sampai sekarang, saya masih menyediakan aneka jejamuan ini untuk suami saya setiap hari 2x sehari. Will never stop until he is claimed as a cancer free person. Post ini juga saya tujukan untuk teman saya Anggi yang sempat bertanya pada saya tentang ini tapi belum sempat saya balas dengan mendetail sampai sekarang (sorry Anggiiii.. Here's for you yaaa). So here it is.. Aneka suplemen dan jamu untuk pendamping kemoterapi.
1. Jamu Kunyit
Kunyit gede atau bahasa kerennya turmeric mengandung anti-oxidant dan anti-inflamatory yang sangat kuat. Menurut Cancer Research UK, curcumin (kandungan utama kunyit) memiliki efek anti kanker. Dia mampu membunuh sel kanker dan mencegah pertumbuhannya, terutama pada kanker payudara, usus, dan kulit. Studi lainnya dari Amerika di tahun 2007 mengatakan bahwa proses kemoterapi yang dikombinasikan dengan konsumsi curcumin memiliki efek membunuh sel kanker yang lebih hebat daripada jika kemoterapi dilakukan sendiri. Jamu kunyit ini biasa saya bikin manual dengan bantuan ibu saya (kunyit gede & kunyit putih direbus gitu), atau kalau mau praktis dan untuk traveling, saya pakai yang sudah berbentuk bubuk (yes, even traveling pun tak lupa jamu kunyit). Jamu ini dicampur oleh air asam jawa /apple cider vinegar dan gula jawa atau madu, supaya rasanya lebih enak. FYI, untuk menemani suami supaya dia mau minum, saya juga rutin minum ini. Hehe..
2. Jamu Batang Mangandeuh/Benalu
Batang mangandeuh ini di-supply oleh mama mertua saya dari Subang. Cara bikinnya direbus di kendi tanah liat sampai airnya kecoklatan. Manfaat yang paling terasa dari jamu ini adalah untuk mengurangi efek kesemutan di ujung-ujung jari setelah kemoterapi.
3. Juice Buah & Sayur
Saya invest di slow juicer untuk membuat sari buah dan sayur untuk suami saya. Kadang rasanya gak karu-karuan memang karena saya campur macam-macam buah dan sayur yang khususnya cancer fighter seperti bit & wortel, tapi saya paksa aja cekokin dia buat minum. Hehe..
4. Wheat Grass Powder
Wheat grass mengandung klorofil, selenium, dan laetril sebagai agen 'penyerang' kanker. Selain itu, wheat grass dikenal sebagai makanan yang bersifat alkali (kanker tumbuh karena kondisi tubuh sangat asam), oleh karena itu bagus untuk mendukung 'penyerangan sel kanker'. Wheat grass powder ini bisa dibeli di toko-toko organik dengan harga kurang lebih Rp 95.000 per jar. Kalau toko organik favorit saya itu www.nourishindonesia.com
5. Susu Suplemen Peptamen
Selesai operasi dan saat belum bisa makan, suami saya hanya minum susu peptamen ini, tapi tetap kami lanjutkan selama proses kemoterapi karena kandungan nutrisinya yang memang tinggi. Sekarang, suami saya sudah tidak minum lagi karena sepertinya susu ini berkontribusi meningkatkan berat badan dengan cukup cepat (tetep maunya ganteng. Wkwk).
6. Ekstrak Drop Jamur Maitake
Fungsi utama dari kandungan jamur maitake adalah mencegah pertumbuhan sel tumor. Kami mendapatkan vitamin ini dari salah satu kolega suami di Korea. Saya sempat ngerasain juga. Enaaak.. Hehe.. Tapi konsumsi berakhir setelah 2 botol habis karena ternyata belinya di Singapore dan harganya juga lumayan (sekitar 125 SGD per botol).
7. Transfer Factor
Yang ini, saya dan Zeya juga minum. Dari semua vitamin, ini yang masih kami minum sampai sekarang. Harganya memang cukup mahal, sekitar Rp 800.000 1 botolnya. Tapi vitamin ini super oke bangeeettt.. Sebagai 'pendidik sistem imun', vitamin ini mensupport sistem imun kita untuk tahan & menyerang saat diserang. Saya sampai jadi member demi bisa dapat TF ini dengan harga member.
8. Celergen
Nah ini another super power vitamin yang asalnya dari Swiss. Celergen diekstrak dari hewan laut dan berfungsi untuk menutrisi sel & menghambat penuaan dini. Obat awet mudah celeb-celeb Hollywood ceritanya.. Hehe.. Untuk 30 butir pil, harganya sekitar USD 350, dan kami beruntung banget karena dihadiahi 1 box oleh teman saya tersayang (Thanks Pipi! :*).
9. Propolis
Propolis berasal dari air lebah dan digunakan oleh para lebah untuk menambal sarang, mencegahnya dari serangan bakteri, virus, dan jamur. Kandungan utamanya bioflavonoid yang bermanfaat sebagai anti oksidan dan menjaga vitalitas pembuluh darah, karena salah satu efek kemoterapi adalah pembuluh darah menjadi lebih kecil dan rapuh (sempat pada satu sesi kemoterapi, pembuluh darah suami saya mendadak susah dicari sehingga harus berkali-kali ditusuk :(). Propolis ini diminum dengan cara 12 tetes dicampur ke dalam air hangat dan diaduk menggunakan sendok kayu/plastik.
10. Madu
Sama seperti propolis, madu mengandung banyak flavonoid, dan banyak sekali manfaat madu yang berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Jadi, mulai dari manuka honey sampai madu herbal, suami saya minum 2 sendok teh (sendok kayu atau plastik) setiap pagi dan malam).
11. Kangen Water/Zam-zam
Kangen water dan air zam-zam bersifat alkali (basa), sehingga di kesehariannya suami saya pasti mengkonsumsi air ini minimal 3 liter.
12. Bawang putih cincang
Bawang putih mengandung zat anti infeksi dan anti radang yang sangat tinggi. Jadi salah satu rutinitas suami saya adalah menelan bawang putih cincang 1 siung, lagi-lagi setiap pagi dan malam.
13. Young Living Essential Oil
I'm an oil kind of person. Saya suka sekali oles-oles essential oil untuk berbagai kebutuhan. Selama suami saya kemoterapi, essential oil jagoan saya adalah; Lemon, untuk menghilangkan rasa mual dan support daya tahan tubuh. Frankincense, essential oil anti kanker paling kuat. Satu tetes di bawah lidah sebelum tidur. Di-Gize, untuk oleh-oles perut kalau kembung. Stress Away; untuk memberikan efek relaks dan nyaman jika efek kemo menyerang. Biasanya saya urutkan (dicampur dengan minyak kelapa/VCO dulu) di punggung dan daerah leher.
14. Air Rebusan Sereh
Sereh ternyata mengandung banyak sekali manfaat, lho! Melindungi kerusakan DNA, menghancurkan patogen jahat, menetralkan radikal bebas, dan sebagainya. Maka, air rebusan sereh menjadi salah satu terapi untuk suami saya walaupun untuk yang satu ini saya kurang rutin kasihnya. *peace!
Tidak ada yang menjamin bahwa mengkonsumsi aneka jamu, vitamin dan makanan di atas pasti kanker sembuh 100%, tapi kita harus terus berusaha dan ikhtiar, right? Pada akhirnya Allah lah yang menyembuhkan, dan pada akhirnya, jangan pernah bertindak 'semau gue', karena dalam ilmu medis pun pengobatan kanker itu sudah ada protokolnya. So always consult to your doctor. Alhamdulillah kami mendapatkan dokter yang open minded dan tidak saklek anti herbal. Konsumsi jamu-jamu ini juga saya sampaikan kepada dokter yang menangani suami dan beliau mendukung selama dosisnya wajar dan memang digunakan sebagai suplemen, bukan sebagai pengganti obat.
Sekarang, perjuangan belum berakhir. Kami masih harus ketat menjaga asupan makan, gaya hidup, dan suplemen ini supaya hasil tes rutin tetap bagus dan si crazy cancer gak balik lagi. Banyak orang bertanya, mau ya suaminya minum segitu banyak jamu? Jawabannya HARUS MAU. Gimanapun harus terus disemangati supaya mau, kalau perlu saya minum juga, gak apa-apa deh. Disuapin, diingetin tiap jam, disodorin depan muka, anything asal dia mau minum. Hehe..
So, for you out there who is battling with cancer or having loved ones fighting cancer, pesan saya cuma satu, jangan berhenti ikhtiar jangan berhenti yakin bahwa pasti sembuh. Beberapa items di atas memang ada yang mahal, tapi alam sudah menyediakan banyak juga alternatif bahan lain yang lebih murah. Semangat meraciknya! Jangan malas! Dan jangan lupa untuk minta sama yang Maha Menyembuhkan untuk mengangat penyakitnya. Insya Allah dengan ikhtiar dan positivity, semua bisa terlalui.. Bukan tidak mungkin karena sudah banyak success story nya. Ok?? SEMANGAT UNTUK KITA SEMUA!! Cheers!
Love,
B
PS: Baca perjalanan saya dan suami menghadapi kanker usus stadium 3 di post-post ini
- Cerita awal
- Setelah pulang dari Rumah Sakit
- Cara membantu pasien kanker
- Pengalaman kemoterapi
- Setelah selesai kemoterapi
Semoga bermanfaat ;)