Dalam sebuah wawancara, saya sempat ditanya: "Mempunyai anak balita, suami yang sedang dalam pengobatan, dan bisnis di luar kota, tapi tetap bisa mengerjakan semuanya, how did you do that?"
Well, at that time, I honestly answered "I don't know", because really.. I don't know, I just somehow be able to manage it all. Namun, akhir-akhir ini.. Di waktu-waktu ngelamun saat menyusui Zey (sudah gak bisa pegang HP sambil nyusuin karena pasti direbut), saya berfikir mungkin ada baiknya saya runut bagaimana cara saya mengatur waktu dan menuliskannya di blog supaya bisa membantu ibu lain yang punya kondisi sama atau mirip dengan saya. Karena bagaimanapun, kemampuan mengelola waktu yang baik merupakan salah satu qualification yang harus dimiliki mompreneur.
So here I am.. Ready to share tentang bagaimana mengatur waktu bagi mompreneur atau work from home moms. Karena memang, sulit mengatur waktu merupakan bagian dari Plus Minus menjadi Mompreneur dan bukan hal mudah untuk bisa lancar mengurus semuanya tanpa jadi gila (lol). Saya juga kadang merasa waktu 24 jam tidak pernah cukup. Tapi saat rasa itu datang (tsah..), I remember this; every successful and powerful women I know (let's say Sri Mulyani, atau Lady Di, or even Beyonce) have 24 hours per day just like me. So if they can manage it, why can't I? So, these are things I do to keep in time..
1. Tentukan Prioritas
First, kita harus menentukan prioritas dalam kehidupan sehari-hari. Seperti umumnya ibu-ibu, prioritas utama saya pasti Zeya & suami saya, Tessal. Setelah itu baru NyoNya dan urusan rumah. Hal-hal yang ada di urutan bawah prioritas bukan berarti tidak penting, tapi jika harus memilih, prioritas yang ada di atas lah yang harus dikerjakan duluan, atau kita bisa mendelegasikan urusan nya ke orang lain. Untuk urusan anak & suami, tentunya tidak boleh didelegasikan. That's why.. Setengah hari saya, which is siang hari, pasti habis untuk mengurus Zeya dan Tessal. Masak, menyiapkan activity, atau sekedar bermain bersama Zeya. Malam hari setelah saya tidur, barulah saya bisa mengerjakan pekerjaan saya secara fokus. Lebih detail, pekerjaan pun saya bagi ke dalam poin-poin dengan urutan skala prioritas.
2. Bikin To Do List & Plan Ahead A LOT!
Salah satu kawan baik saya pernah bercerita bahwa kalau dia sedang tidak ada kerjaan, dia bikin list. List apapun! Dan sejak saat itu saya jadi terinspirasi untuk bikin list mulai dari to do list harian, to buy list, list ide bermain sama Zeya, list ide sarapan, dan lain-lain (thanks, Zahra!). Ini membantu banget saat saya mulai rudet dan hilang arah, saya tinggal lihat list-list ini untuk cek apa yang miss. Sangat menghemat waktu karena kita jadi tidak buang-buang tenaga untuk mikir ulang, tinggal lihat catatan dan hari-hari kita pun jadi lebih produktif.
3. Multitask While You Can, But Not Too Much
Di sela-sela mengasuh Zeya, saya selalu sempatkan untuk curi-curi cek HP dan membalas pesan atau email. Memang, sangat tidak mungkin duduk rapi depan laptop, but I do what I can. However, take it easy dan tidak usah terlalu stress jika pekerjaan memang menumpuk, karena nanti ada waktunya dimana kita bisa fokus bekerja.
4. Optimalkan Waktu Kerja
When it comes to working time (untuk saya, malam hari. Ibu lain mungkin ada yang menitipkan anaknya, atau saat anaknya tidur siang), manfaatkan sebaik-baiknya. Kurangi distractions dan benar-benar fokus pada pekerjaan. No more multi-tasking at this time, jika perlu siapkan air minum, cemilan, dll sebelum waktu bekerja sehingga kita tidak perlu bolak-balik nantinya.
5. Sempatkan Istirahat
Sesibuk apapun, give yourself time to rejuvenate, karena kalau badan capek, pikiran pun gak karuan. Percuma, mikir pun susah. Jadi sempatkan waktu untuk istirahat. Sebagai ibu, pasti susah untuk mencari waktu istirahat, tapi saya pribadi menyiasatinya dengan ikutan tidur siang saat Zey tidur siang. Hehe.. Jadi saya bisa punya extra tenaga di malam hari.
First, kita harus menentukan prioritas dalam kehidupan sehari-hari. Seperti umumnya ibu-ibu, prioritas utama saya pasti Zeya & suami saya, Tessal. Setelah itu baru NyoNya dan urusan rumah. Hal-hal yang ada di urutan bawah prioritas bukan berarti tidak penting, tapi jika harus memilih, prioritas yang ada di atas lah yang harus dikerjakan duluan, atau kita bisa mendelegasikan urusan nya ke orang lain. Untuk urusan anak & suami, tentunya tidak boleh didelegasikan. That's why.. Setengah hari saya, which is siang hari, pasti habis untuk mengurus Zeya dan Tessal. Masak, menyiapkan activity, atau sekedar bermain bersama Zeya. Malam hari setelah saya tidur, barulah saya bisa mengerjakan pekerjaan saya secara fokus. Lebih detail, pekerjaan pun saya bagi ke dalam poin-poin dengan urutan skala prioritas.
2. Bikin To Do List & Plan Ahead A LOT!
Salah satu kawan baik saya pernah bercerita bahwa kalau dia sedang tidak ada kerjaan, dia bikin list. List apapun! Dan sejak saat itu saya jadi terinspirasi untuk bikin list mulai dari to do list harian, to buy list, list ide bermain sama Zeya, list ide sarapan, dan lain-lain (thanks, Zahra!). Ini membantu banget saat saya mulai rudet dan hilang arah, saya tinggal lihat list-list ini untuk cek apa yang miss. Sangat menghemat waktu karena kita jadi tidak buang-buang tenaga untuk mikir ulang, tinggal lihat catatan dan hari-hari kita pun jadi lebih produktif.
3. Multitask While You Can, But Not Too Much
Di sela-sela mengasuh Zeya, saya selalu sempatkan untuk curi-curi cek HP dan membalas pesan atau email. Memang, sangat tidak mungkin duduk rapi depan laptop, but I do what I can. However, take it easy dan tidak usah terlalu stress jika pekerjaan memang menumpuk, karena nanti ada waktunya dimana kita bisa fokus bekerja.
4. Optimalkan Waktu Kerja
When it comes to working time (untuk saya, malam hari. Ibu lain mungkin ada yang menitipkan anaknya, atau saat anaknya tidur siang), manfaatkan sebaik-baiknya. Kurangi distractions dan benar-benar fokus pada pekerjaan. No more multi-tasking at this time, jika perlu siapkan air minum, cemilan, dll sebelum waktu bekerja sehingga kita tidak perlu bolak-balik nantinya.
5. Sempatkan Istirahat
Sesibuk apapun, give yourself time to rejuvenate, karena kalau badan capek, pikiran pun gak karuan. Percuma, mikir pun susah. Jadi sempatkan waktu untuk istirahat. Sebagai ibu, pasti susah untuk mencari waktu istirahat, tapi saya pribadi menyiasatinya dengan ikutan tidur siang saat Zey tidur siang. Hehe.. Jadi saya bisa punya extra tenaga di malam hari.
Sekian tips mengatur waktu bagi mompreneur dan working from home moms. Semoga bisa membantu yah! At the end, no matter how tired you are, you have to believe that one day, everything will make a great sense! Semangat mommies!
PS: tidak perlu minta izin, jika artikel ini dirasa bermanfaat, silakan share. :)
PS: tidak perlu minta izin, jika artikel ini dirasa bermanfaat, silakan share. :)