Gelora Sriwijaya - Kehidupan penjara bagi sebagian orang mungkin kedengaran menakutkan.Hidup dalam sel sempit yang pengap dan tidak bisa melihat dunia luar mungkin bagi anda sesuatu yang sangat menyiksa.Namun jangan salah kehidupan penjara ternyata sangat diidamkan oleh seorang pria asal Palembang.
Kisah ini mungkin terdengar aneh bagi sebagian orang,namun ini benar-benar terjadi baru-baru ini di kota Palembang.
Seorang pria bersyukur masuk penjara lagi setelah tersandung kasus narkoba.Pria bernama lengkap M Yazid Bustomi (53),ini gembira setelah mengetahui dirinya masuk bui lagi setelah sempat bebas beberapa tahun.
“Alhamdulillah Pak,saya bisa masuk sel lagi.Karena di tahanan makan dan minum dijamin negara,tidur pun dijaga oleh polisi.Jadi aman,”celetuk Yazid dikutip dari Sumeks,sapaan akrabnya.
Yazid ditangkap kepolisian setelah dipancing oleh polisi yang menyamar sebagai pembeli.Darinya didapati ganja seberat 100 gram.Uniknya,si tersangka merasa sangat bersyukur dapat menikmati kehidupan dalam penjara lagi yang menurutnya sangat mempedulikan kehidupan para tahanan.
Kehidupan yang dialami oleh Yazid cukup memilukan.Ia ditinggal anak dan istrinya setelah terlibat kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur di tahun 2007.Masuk bui selama setahun,ia pun keluar di tahun 2008.
“Nah,waktu kasus pencabulan itu,istri dan anak saya sangat membenci saya.Terus mereka pergi meninggalkan saya tanpa kabar.Saya dengar mereka tinggal di Batam,tidak ada kabar sampai sekarang.” ujar Yazid.Dari pengakuannya,sejak saat itulah ia tidak mampu lagi mengurusi dirinya sendiri.
Bukannya tanpa perjuangan,Yazid sempat menjadi sopir bus kota.Tapi terkadang hasil menjadi sopir tidadk cukup bahkan untuk makan nasi ia harus meminta di rumah-rumah makan.
“Hidup saya begitu susah semenjak ditinggal istri saya,tidak ada lagi yang peduli dan mengurusi saya.Saya sangat senang bisa masuk penjara lagi,di dalam sel saya bisa tobat dan salat wajib lima waktu.Saya bahkan bisa menghapal surat Yasin didalam sel.” tambah pria yang tidak bisa berbahasa Indonesia tersebut.
Mengenai asal usul ganjanya,Yazid mengaku mendapatkannya dari Zulkifli,temannya yang juga residivis kasus narkoba.Ia menjadi kurir dengan harapan bisa diberi makan selama tiga hari oleh Zulkifli.
“Baru kali ini saya jual ganja,Pak.Saya mau jual ini karena tahu barang seperti ini merupakan incaran tangkapan polisi.Tidak tahunya saya ditangkap betulan sama polisi.Saya merasa beryukur sekali.Tapi sebelum ditangkap saya tanya dulu dari kepolisian mana.Ternyata dari Polda.Saya langsung bahagia dengernya.Saya sebenarnya sudah sejak lama pengen ditahan sama polisi,tapi saya enggak mau ditahan sama Polsek sebab penjara disana tidak enak.Makanannya tidak sehat.”cetusnya lagi.
“Saya mohon dengan sangat ,Pak.Kalau bisa saya ditahan selama mungkin,kalau perlu saya dipenjara saja seumur hidup.” tambahnya dengan logat Palembang yang sangat kental.
Ternyata hidup di penjara tidak separah yang kita bayangkan.(gs/white)