Alhamdulillah!
Itulah kata pertama yang meluncur dari bibir saya saat saya tahu bahwa saya adalah salah satu kandidat yang berhasil mendapatkan beasiswa S2 ke Australia melalui program ADS.. Senang, terharu, tidak percaya campur aduk saat itu. Saya benar-benar tidak menyangka saya berhasil mendapatkan beasiswa ke luar negeri on the first try! Sekali coba langsung dapat, ini merupakan suatu mukjizat!
Dimulai pada pertengahan Agustus 2010 saat saya duduk-duduk di sebuah kafe dengan seorang teman kuliah, membahas rencana masa depan dan tiba-tiba teman saya menyatakan niatnya untuk mengikuti beasiswa ADS. Saya pun ikut tertarik, terlebih pada saat itu saya pikir saya perlu menimba ilmu lebih banyak untuk mendukung bisnis dan usaha saya, lalu nilai TOEFL saya pun masih berlaku, akhirnya saya memutuskan untuk mengikuti program tersebut (teman saya ujung-ujungnya tidak jadi ikut).
Saya segera men-download formulirnya dan membaca satu per satu pertanyaan dengan seksama. Saya juga mulai mengumpulkan dokumen-dokumen yg diperlukan. Untuk KTP/ID card sendiri perlu untuk diperhatikan krn KTP saya fotonya agak blur, daripada disangka macam-macam akhirnya saya memilih untuk menggunakan paspor.
Selama mengisi formulir, saya terus berkonsultasi dengan senior (sesama alumni Teknik Planologi ITB) yang sudah terlebih dulu mendapatkan beasiswa ini. Saya salin semua pertanyaan di formulir, saya jawab, kirimkan ke senior saya, senior saya koreksi, dikembalikan lagi ke saya, terus seperti itu sampai kita pikir jawaban yang akan saya tulis di formulir adalah jawaban yang paling pas! ;)
Saya sudah hampir lupa kalau saya ikut program ADS (karena jarak dari mengirim formulir sampai mendapat surat pemberitahuan cukup lama) sampai suatu siang, saat saya sedang di luar, ibu saya menelepon dan berkata kalau ada surat dari Jakarta. Tidak terpikir sama sekali kalau itu dari ADS, saya malah mikir 'kayaknya saya gak apply kerja atau apa deh' ---> pelupa parah. haha
Sampai akhirnya ibu saya bilang 'Dari Australia Awards atau apa gitu ya...'
Wuuusssshhhhh!!! Saya langsung meluncur ke rumah, tidak sabar!
Dan ternyata horeeee!! Benar saja itu surat panggilan untuk mengikuti tes IELTS dan wawancara di Jakarta. Waktu untuk mempersiapkan tes IELTS kurang lebih 6 minggu dan setelah itu diberikan waktu jeda 2 minggu sebelum mengikuti tes wawancara. Surat datang sekitar akhir November atau awal Desember, yg jelas yg saya ingat waktu itu:
- Tidak dapat tempat les IELTS krn masih 'waiting list' menunggu kelas penuh
- Kantor sedang sibuk2 nya karena beres-beres akhir tahun
- Di akhir tahun masih ada kegiatan kantor (bikin seminar)
Akhirnya saya cuma sempat belajar IELTS efektif 2 minggu dan itu pun belajar sendiri. Saya sempat khawatir krn saya belum pernah ikut les atau tes IELTS, tapi yg saya yakin cuma 'Kalo rejeki gak akan kemana, yang penting usaha dulu'.. haha.. Akhirnya saya ikut tes IELTS dan dapat nilai 6.. (lumayanlah.. hehe)
Setelah tes IELTS, saya langsung persiapkan diri untuk wawancara. Mulai dari print semua tentang sekolah yang saya tuju, browsing tentang kehidupan di Australia, browsing tentang isu-isu global, dan sebagainya. Saya juga baca banyak pengalaman orang lain tentang interview beasiswa. Akhirnya saya mengumpulkan sekitar 27 pertanyaan yang mungkin ditanyakan pada saat tes beasiswa. Seperti biasa saya membuat kemungkinan jawaban dan mendiskusikan dengan senior saya. 2 hari sebelum hari wawancara tiba, saya latihan wawancara bersama teman saya (it really helps!)
Pada saat wawancara, awalnya deg-degan (parah bgt), tapi begitu briefing dimulai, suasana mulai agak cair dan santai. Interviewernya juga terlihat welcome dan ramah-ramah. Saya mendapat interviewer wanita dari Australia dan pria dari Indonesia. Sikap mereka saat wawancara sangat welcome dan supportive kok, jadi saya benar-benar merasa percaya diri, respectful, dan semangat. Dari pengalaman wawancara ini, intinya sih satu, mereka butuh KEPASTIAN dari saya..
- Kepastian apakah saya sudah tau mau belajar apa
- Kepastian apakah ilmu saya itu benar-benar akan bermanfaat untuk karir dan bangsa saya
- Kepastian apakah saya mampu untuk beradaptasi dan tidak akan 'cengeng' setelah di Australia itu
Untungnya semua jawaban sudah saya persiapkan sehingga saya bisa menjawab dengan ancar. Ada sih beberapa pertanyaan yang saya tidak bisa jawab, tapi saya jujur saja bilang, Honestly, I haven't heard such issue, but it make me curious, I'll find it out when I get home.. (sambil agak cengengesan. #pentingbgt #ngeles #udahbawaan)
Wawancara dilangsungkan tanggal 26 Januari 2011 dan waktu briefing dikatakan kalau hasilnya akan keluar pada pertengahan Februari. Saya pikir kan paling tanggal 17-an keluarnya. Saya benar-benar tidak menyangka kalau asilnya keluar secepat ini.. And the most awesome part is that I'm on the successful awardees' list!! hoho..
Senangnya luar biasa! Hey, I'm going to Australia! Wish me luck yah! Buat yang mau ikutan beasiswa ADS juga, nanti saya bagi2 tips-tips nya.. Next post ya.. Gotta go now.. =)
Regards,
Tann
PS: untuk pertanyaan seputar beasiswa ADS bisa dilihat disini
Technorati Tags: daftar, beasiswa ADS, 2011, ADS Scholarship, pengalaman, tips, tanya, TOEFL, IELTS, formulir, aplikasi, seleksi, S2, S3, master, doctor, reasearch, coursework, Australia, interview beasiswa, wawancara beasiswa, tes
Home » Study Abroad » I did it!!! : Pengalaman Mendapatkan Beasiswa Australian Development Scholarship (ADS)
I did it!!! : Pengalaman Mendapatkan Beasiswa Australian Development Scholarship (ADS)
By sulthan on Friday, February 11, 2011
Labels:
Beasiswa ADS,
Life Journey,
Study Abroad
"what is internet in hindi" || internet kya hai (in hindi)
What is internet in hindi ||history of internet in hindi "What is internet in hindi", today we all are trying to know about what i...