My Business Story

By sulthan on Thursday, July 23, 2015

Cita-cita saya cuma satu:

Jadi emak-emak kece, kerjanya sante, penghasilan gede, anak-anaknya super oke, suami cinte. :p

Dan saya tipe orang yang selalu bersemangat mengejar cita-cita (haiyah..). Dan daridulu saya sadar, untuk bisa mencapai cita-cita tersebut saya gak mungkin kerja kantoran karena setengah hari saya dihabiskan di luar rumah. Saya harus jadi working from home mom (which is I am now. Alhamdulillah).

Seperti yang sudah saya ceritakan di post yang ini bahwa selepas resign dari PwC saya mengelola bisnis maternity dan nursing wear bersama teman saya. Awalnya bisnis tersebut saya bangun untuk mengobati 'sakit hati' saya karena sudah terlanjur resign tapi ternyata kepindahan kami ke Seoul ditunda. Ternyata, NyoNya Nursing Wear berkembang sangat pesat. Di pertengahan tahun 2014 kemarin, kami mencapai omzet 100jt/bulan pertama kami dan di pertengahan 2015, saya dan partner saya membentuk tim baru, dan melaunching dua merk baru; MamiBelle dan NyoNya Luxe. (Allah Maha Baik).

Semuanya terasa pas sekali. Pas timingnya, pas pengalamannya, pas partnernya. Tidak lupa juga ditunjang oleh dukungan orang tua dan suami yang membuat saya terus semangat untuk berkarya.

Walaupun demikian, jika dipikir kembali, sepertinya I meant to be a business woman deh. Inget gak tahun 90an dimana majalah Gadis jadi majalah nomor 1 buat anak remaja masa itu. Saya suka sekali mengisi kuis-kuis disana dan hasilnya selalu menunjukkan bahwa saya akan jadi business owner someday.

Ok well.. Biasa aja kali tan kuis gitu doang. Haha.. But seriously, jika saya tarik mundur ke 17 tahun yang lalu. Disitulah perjalanan bisnis saya yang sesungguhnya dimulai. Saya yang pada saat itu kelas 6 SD baru belajar caranya ngejilid, semangat banget buat julad jilid. Iya, yang pakai lakban hitam dan kertas mika itu. Saya pun membuat banyak notes kecil dari buku tulis bekas. Setelah terkumpul banyak, saya mengajak 5 orang teman yang kebetulan sesama hobi membaca untuk menulis cerita karangan kami di notes itu.

Singkat cerita terkumpullah puluhan buku cerita mini karangan anak SD. Kami pun membuka "Perpustakaan Kecil" dan membanderol harga sewa Rp 100 per buku. Itulah penghasilan pertama saya. Sejak saat itu, saya gak bisa jauh-jauh dari yang namanya jualan. Kecuali pas jaman SMP. Jaman ABG labil. Haha.. Kok ya mau jualan rasanya malu, gengsi. Haha.. Apa banget. Tapi setelah SMA, semangat saya mengalahkan rasa malu dan gengsi saya untuk terus bisa jadi pengusaha.

Saya sudah mencoba berbagai macam bentuk bisnis. Sebut saja jualan makanan kecil buatan ibu saya dibawa ke sekolah (waktu itu karena adik saya banyak, saya ga selalu bisa diantar jemput karena sekolahnya paling pagi. Jadilah naik angkot, bawa keresek besar isi makanan jualan). Jualan voucher, jualan baju, jual kosmetik impor dari China, bikin line sepatu customade (lumayan nih selama kuliah ga minta jajan ke ortu), bikin bisnis konsultan training perusahaan, catering, makeup, sepatu dan tas kulit, tas branded second.. (omg banyak ya ternyata).

Semua jalan? Jalan..
Semua menghasilkan? Iya dong
Tapi semua gagal? Gagal.. Bangkar. Hahaha..
Pusing harus balikin utang ke investor? Pernah
Dikhianatin partner bisnis? Pernah
Dikatain penipu dan kena marah customer? Pernah juga..

Pokoknya semua manis asem nya jualan saya pernah ngerasain deh. Hiks..
Tapi karena gagal itu jadi terus mengasah kemampuan berbisnis saya sampai akhirnya seperti yang saya bilang tadi. Pas banget semuanya, Allah sudah ridho, saya pun kapasitas nya sudah siap. :)

Sekarang, PR saya belum berhenti sampai disini. Saya masih harus bisa mensustainkan NyoNya sampai terus terus dan terus supaya saya bisa lebih banyak menolong ibu-ibu lain yang ingin tampil ketjeh. Huahahaha..

PS: tidak perlu minta izin, jika artikel ini dirasa bermanfaat, silakan share. :)

"what is internet in hindi" || internet kya hai (in hindi)

What is internet in hindi ||history of internet in hindi "What is internet in hindi", today we all are trying to know about what i...