Yuk Jadi Responsible Tourist!

By sulthan on Thursday, April 18, 2013

Siapa suka travel cuuuungg!! *ngacung
Ngomong-ngomong window shopping termasuk travelling juga ga sih? *oke abaikan. Hehehe..

Nah, buat yang suka travel, tentunya sebagai turis kita ingin mendapatkan kepuasan yang maksimal selama berada di tempat wisata kan. Baik itu dari segi daya tarik wisatanya (keindahan alam, dll), pelayanan, keamanan, dan sebagainya. Oke, itu memang sudah menjadi kewajiban pengelola dan masyarakat di daerah wisata. Tapi bagaimanakah kita harus bersikap sebagai turis selama berada di daerah wisata?

Untuk menjaga suatu daerah agar tetap lestari, indah, dan dapat dinikmati untuk waktu yang lama, kali ini saya mau kasih beberapa tips supaya kita bisa jadi responsible tourist (turis yang bertanggung jawab):

1. Menyimpan sampah pada tempatnya.
Jangankan di tempat wisata, di kota sendiri aja kalau buang sampah sembarangan itu norak banget. Sebagai bangsa yang beradab, pastilah kita tau bagaimana menjaga lingkungan supaya tetap bersih. Kebersihan itu tanggung jawab bersama, bukan tanggung jawab dinas kebersihan saja.

2. Membawa kantong lipat atau plastik sendiri dan menolak kantong/kemasan plastik.
Salah satu kegiatan yang hampir pasti dilakukan di tempat wisata adalah belanja, tapi jangan sampai saat waktunya kamu packing pulang nanti, malah 'meninggalkan' banyak kantong bekas belanja di kamar hotel. Untuk menghindari hal tersebut, bawa kantong belanja sendiri. Jaman sekarang kan sudah banyak tuh yang bisa dilipat-lipat sampai kecil. Praktis!

3. Menghindari membeli suvenir yang berpotensi cepat rusak dan cepat jadi sampah.
Suvenir murah memang menggiurkan, apalagi jika kita berniat memberi oleh-oleh pada banyak orang. Tapi.. Jangan sampai nanti ujung-ujungnya suvenir kta cuma jadi 'sampah'. Pilih suvenir yang berkualitas bagus, dan kalau bisa sesuatu yang bisa dipakai. Contoh: instead of beli gantungan kunci murah bentuk boneka koala dengan kualitas jelek, mending beli gantungan kunci berbentuk gunting kuku. Lebih berguna.

4. Tetap tertib saat malam hari.
Daerah wisata itu bukan hanya untuk menservis wisatawan, tapi juga untuk tempat tinggal masyarakat sekitar, Jadi, terutama jika kamu liburan ke tempat yang dekat dengan permukiman penduduk, jaga noise level kamu setelah jam 10 malam.

5. Tidak merusak (termasuk mencoret-coret, memahat,) dan mengambil barang-barang dari tempat wisata.
Udah gak jaman kali ah corat coret tulisan "b!nt4n wuzZ h3Re" atau "Bintan-Tessal 4ever". Iyuuuwh.. So not cool! Bukan cuma di bangku sekolah aja, tapi termasuk di pohon, tembok, bebatuan, dll.. Selain itu, mengambil apa yang bukan milik kamu, dan merusak fasilitas tempat wisata juga sangat tidak beretika.


6. Menghargai adat, budaya, dan kehidupan masyarakat lokal. Termasuk berpakaian sopan, tidak mabuk di tempat umum.
Lain padang lain belalang, lain lubuk, lain ikannya. Sebagai orang yang datang ke suatu tempat, kita harus berusaha menyesuaikan diri dengan adat istiadat di suatu daerah. Biasakan selalu berbicara dengan sopan, senyum, tidak berteriak-teriak, dan meminta izin jika ingin mengambil gambar/berfoto.

7. Tidak melanggar hukum. Hindari menggunakan calo atau tour guide yang tidak berlisensi.
Hukum bukan ada untuk dilanggar, tapi dipatuhi. Jika tidak ingin terjebak situasi yang tidak diinginkan (apalagi kalau pergi ke negara lain), jangan coba-coba deh melanggar hukum. Perhatikan selalu ketentuan yang ditetapkan suatu daerah/negara, termasuk speed limit, apa yang boleh/tidak boleh dibawa masuk/keluar, dll.

8. Jika memungkinkan, pilih hotel yang menerapkan prinsip sustainability.
Beberapa hotel sudah menerapkan prinsip sustainability, misalnya memberikan pilihan untuk tidak mencuci handuk dan mengganti seprei setiap hari demi mengurangi polusi greywater (air bekas cucian) ke lingkungan.

9. Jika harus membeli air kemasan, beli sekalian yang ukuran besar. Jika berliburan ke negara maju, bawa botol air minum sendiri.
Mungkin jika kita liburan di Indonesia atau negara berkembang lainnya, air keran tidak dapat diminum langsung sehingga seringkali kita terpaksa membeli air kemasan. Untuk menghindari sampah plastik, beli yang sekalian ukuran besar. Namun, jika kita pergi ke negara maju, botol air minum akan dapat dengan mudah diisi ulang di keran atau tap water (pancuran) yang disediakan di tempat umum.

10. Memilih moda transportasi yang lebih sustainable dibanding kendaraan bermotor.
Jalan-jalan akan lebih seru jika kita betul-betul berjalan kaki, atau menggunakan transportasi yang terbuka, misalnya becak, delman, sepeda. Selain itu, kita juga bisa mengurangi emisi gas rumah kaca ;)

 Gili Trawangan Island. Ga ada motor, apalagi mobil.. 
Semuanya pake sepeda, delman, atau jalan kaki. Seru banget!

Sekarang.. Siap untuk berpetualang? :)
Selengkapnya

Pemerintah buat Akun Twitter Istana Negara, So What?

By sulthan on Monday, April 15, 2013

Pemerintah baru saja meluncurkan akun twitter @istanarakyat sebagai akun official istana negara. Oke, what's so special about twitter? Diantara kita juga pasti banyak yang punya Twitter kan..


Tapi salah satu TV nasional memberitakannya dengan nyinyir. Duh! Heran deh. Saya sampe bikin status di facebook Be Sustainable Indonesia:

"Berita pagi ini tentang pemerintah yang baru saja meresmikan aku twitter istana negara (@istanarakyat). TV*** bilang "apakah perlu lembaga formal bikin akun twitter?" dan berbagai komentar nyinyir lainnya. Come on!! Be open minded, people! City of Sydney aja bahkan punya youtube channel! Dan lagi twitter akan memfasilitasi masyarakat untuk berinteraksi langsung dengan pemerintah, dan juga mendorong pemerintah untuk bersikap transparan dan akuntabel.. Bisakah media itu tidak hanya menjual 'kritik dan bencana'?? Kalau mau bersahabat dengan 'negative thinking', lebih baik tidak perlu ajak-ajak orang, kita tidak mau generasi kita jadi generasi rungsing dan galau."
Selengkapnya

Sustainable Development and Water Guest Lecture at ITB

By sulthan

Sabtu weekend kemarin saya isi dengan mengisi kuliah tamu untuk mahasiswa Magister Pengelolaan Sumber Daya air. Awalnya saya sempat khawatir tidak akan bisa membawakan kuliah ini dengan baik karena sekarang saya bekerja full-time dan undangan pastinya baru dikirim H-1 minggu. Alhasil, semalam sebelum kuliah umum, saya begadang sampai jam 2 pagi dan paginya langsung meluncur ke Bandung.

Alhamdulillah, semuanya terbayar.. Walaupun sempat ada kendala teknis (iPad saya gak compatible sama proyektornya), tapi akhirnya terbantu dengan pinjaman laptop dari salah satu mahasiswa.

Selalu seperti yang saya prediksi, masih banyak orang yang salah mengartikan sustainable development itu sama dengan continuous development atau pembangunan yang berketerusan. Padahal, jelas-jelas berbeda! Sebagian besar juga masih memahami sustainable development hanya terbatas pada pembangunan fisik saja, padahal dalam sustainable development itu, yang di-sustain adalah alam dan kemampuannya dalam mendukung hidup manusia, dan yang di develop adalah kemampuan manusia dalam mengelolanya..

Kuliah umum kali ini juga cukup menantang karena saya hanya punya waktu 3 jam sedangkan untuk merangkum dan memahami sustainable development dalam 3 jam itu rasanya kurang afdol! Tapi saya berusaha sebaik mungkin dan saya juga terbuka untuk diskusi lanjutan setelah acara kuliah selesai.

Akhirnya, acara kali ini berjalan dengan lancar dan seperti biasa saya selalu feeling overwhelmed setelah ngajar. Hehehe.. Sodaqoh ilmu.. Itung-itung sukuran kemaren-kemaren bisa sekolah gratis. :p







BS
Selengkapnya

Like Be Sustainable on Facebook

By sulthan on Monday, April 1, 2013

Halo halo halo!
Jadi ceritanya daripada saya 'nyampahin' timeline temen-temen saya di facebook tanpa izin, akhirnya saya memutuskan buat bikin page sendiri untuk sharing info-info seputar sustainability. But you know me.. Sukanya yang santai-santai dan seru-seru jadi page ini serius tapi santai sekali (kaya blognya #pede). Namanya 'Be Sustainable Indonesia'. Klik ya dan like page nya! ;)



Selengkapnya

"what is internet in hindi" || internet kya hai (in hindi)

What is internet in hindi ||history of internet in hindi "What is internet in hindi", today we all are trying to know about what i...