I'm in the University Website!

By sulthan on Monday, August 27, 2012

Ahiy! Saya masuk website kampus dong.. Lumayan ikutan mejeng. Hehe.. Tiba-tiba aja saya dikontak bagian marekting kampus dan diminta untuk wawancara..
Orang-orang Bojong Soang dan Cijoho Kuningan boleh berbangga nih (gelay! hahahaha).
Untuk artikel lengkapnya klik disini ya!


Love,
B
Selengkapnya

6 Hal yang Jangan Dilewatkan Saat Berkuliah di Luar Negeri

By sulthan on Thursday, August 23, 2012


Alhamdulillah tentunya orang Indonesia sudah banyak yang bisa kuliah ke luar negeri baik itu pake biaya sendiri ataupun beasiswa. Walaupun sebetulnya kuliah di Indonesia pun gak kalah bagus (karena basically, bukan tergantung tempat kuliahnya bagus atau engga, tapi gimana cara kita belajar dan memanfaatkan ilmunya), tapi kuliah di luar negeri bias ngasih kamu pengalaman-pengalaman plus yang bias bermanfaat untuk diterapkan di Indonesia nantinya. So, ada baiknya kalo kamu gak melewatkan hal-hal di bawah ini saat berkuliah di luar negeri.

1.     Travelling!
Jangan mentang-mentang sudah di lar negeri, kamu jadi berasa “ah udah disini” dan males kemana-mana. Spare waktu saat weekend atau liburan sekolah buat keliling Negara yang bersangkutan. Lihat dan rasakan hal-hal baru. Surprisingly, pengalaman pribadi saya travelling di Australia bikin saya kagum dan bersyukur banget tinggal di Indonesia lho. We are so rich, people!

2.     Kumpulin Network
Saya pernah baca blog post teman saya, Alien, soal Sticky Rice dan saya baru tau juga istilah itu. Itu adalah istilah yang biasanya dikasih sama orang local untuk kita-kita international student yang gaulnya sama temen dari negaranya sendiri aja. Nah, memang sih akan sangat nyaman berada di lingkungan orang yang senasib sama kita, tapi akan lebih baik lagi kalau kamu memperluas networking sama temen-temen international juga. Manfaatnya? Buanyak! At least kamu bisa ada yang ‘dituju’ kalau berkunjung ke negara temen kamu itu, terus kamu juga bisa belajar gimana caranya deal sama orang dari beda culture, belajar toleransi dan menghargai orang, juga belajar mempertahankan values dan nilai-nilai yang kamu anut (misalnya dengan gak ikutan minum alcohol tapi tetep bisa hang out sama mereka).

 Saya dan teman-teman waktu Birthday Dinner! :)

3.     Adapt Kebiasaan Baik Orang Sana
Banyak banget kebiasaan-kebiasaan baik yang bisa ditiru dari orang-orang yang tinggal di negara maju. Bukan berarti kita ikut lifestyle yang 'bule' banget, tapi disiplin, tepat waktu, dan kritis adalah salah satunya.
Saya juga lagi berusaha banget (dan susah! Huhu) buat adapt kebiasaan-kebiasaan baik disini. Saya lagi berusaha bisa ngatur waktu untuk bisa ngerjain banyak hal dalam satu waktu. Karena orang sini hebat bangeeettt bagi waktunya! Bisa ngurus rumah, kerjaan, olahraga, dan hiburan sekaligus dengan baik. Kebiasaan lain adalah baca dimana-mana. Mau itu di train, di bus, di taman. Baca! Baca! Baca!
Kagum banget saya..

4.     Kumpulin Ilmu Pengetahuan
Udah bukan rahasia kan (dan sejak kapan jadi rahasia, Bintan come on! :p ) kalo buku-buku (text book) itu muahal buangeeettt dan kampus-kampus di Indonesia jarang ada yang langganan jurnal lengkap, apalagi jurnal internasional. Buat yang belum tau jurnal, itu adalah review singkat dari penelitian-penelitian terbaru. Harganya muahal tenaaannn… Satu artikel bisa mencapai harga antara 50-200$ (satu artikel lho ya, bukan satu episode jurnal. Satu artikel rata-rata 5-20 halaman). Nah, di kampus luar negeri JURNAL GRATIS!! BUKU-BUKU SUPER LENGKAP!
Jadi?? Gak ada alasan buat gak ngumpulin ilmu pengetahuan. Saya suka sekali spend time berjam-jam di perpustakaan cuma buat baca-baca buku yang menurut saya menarik, walaupun gak sesuai dengan bidang ilmu. Selain itu, download jurnal juga sebanyak-banyaknya.. Kayaknya kalau jumlah jurnal yang saya download ini dikalkulasikan, nilainya bisa mencapai puluhan juta rupiah deh saking udah banyaknya. hahaha

 Contoh Artikel Jurnal

5.     Belanja (Tentunya!)
Memang sih harga-harga lebih mahal dari di Indonesia, tapi buat barang apa dulu.. Kalo untuk barang yang gak bisa kamu temuin di Indonesia, kamu harus super duper jeli!! Karena bisa jadi dapet yang harganya jauh lebih murah bahkan di Indo pun gak akan dapet. Misalnya aja nih ya.. Jam tangan Fossil dengan harga $60 atau sekitar Rp 550.000. Di Indo aja gak dapet itu mah. Hehe.. Next time, saya bahas deh soal gimana tips and trick belanja untuk Sydney Siders supaya lebih oke referensinya!

6.     (Kalo Memungkinkan) Ikut Workshop, Internship atau Volunteering
Banyak mahasiswa Indonesia yang pada saat disini kerja part time atau casual di restoran, café, atau toko retail untuk mengisi waktu luang. Lumayan sih bisa dapet uang saku tambahan dan kamu juga jadinya belajar untuk gesit. Tapi, kalau dipikir manfaat long term (jangka panjang) nya, saya sih lebih menyarankan untuk ikutan workshop-workshopgratis, internship, atau kegiatan volunteering khususnya yang sesuai sama bidang kamu. Misal, kamu lagi ambil Accounting, coba aja ngelamar internship di Ernst & Young, atau kalo kamu kuliah Development Studies ngelamar di Opportunity International. Volunteering bisa dilaukan di NGO (Non-Government Organization) kaya Oxfam atau Red Cross. Workshop gratis (ataupun bayar) juga macem-macem mulai dari cara worm farming dan composting(bikin pupuk dengan memanfaatkan sampah rumah tangga), self development, dll. Coba rajin-rajin cek website library council (kecamatan) terkait buat jadwal workshop ini.
Kenapa? Kenapa? Kenapa? Karena dengan melibatkan diri dengan kegiatan-kegiatan tersebut, manfaatnya di masa depan bakal lebih gede buat kamu. Bayangkan apa yang nanti bisa kamu dapatkan di Indonesia kalau kamu udah punya pengalaman kerja disini? Gak dibayar sih memang, but hey! Pengalaman itu gak bisa dibayar sama uang..

 Kalo awalnya saya geli, jijik, dan sebel banget sama cacing tanah, setelah ikut ini saya jadi pengen ternak cacing juga. Karena mereka banyak banget manfaatnya buat bumi ini.. I'll write post about it later.. :)

Nah, itulah hal-hal yang menurut saya gak boleh dilewatkan saat kuliah di luar negeri. Intinya sih, jangan lewatkan terutama hal-hal yang gak bisa dibeli sama uang. Karena seperti yang teman saya bilang 

If it's about money, you might make some money, but it will fade. When it's about changing the world, (making friends), and making an impression, that stays..

*Thanks to Kang Rico M. Bradley

So, kembangkan dirimu! Perbanyak temanmu! Kuatkan karaktermu! Dan jangan lupa kembali ke tanah air tercinta.. J
Have a good one, guys..

Love,
B
Selengkapnya

Tips Memilih Jurusan Kuliah (versi Master Degree atau S2)

By sulthan on Wednesday, August 15, 2012

Saya menerima banyak sekali email yang tanya "pilih jurusan apa ya?"..
Kebanyakan adalah orang yang mau apply beasiswa dan kirim email ke saya. Nah makanya untuk posting kali ini, saya mau bahas tips-tips memilih jurusan khususnya untuk S2 (master degree). Untuk adek-adek yang mau lulus SMA, nanti saya tuliskan tips memilih jurusan untuk S1 ya! Stay tune!

Perlu dicatat bahwa tips tang akan saya tulis adalah TIPS UMUM. Artinya tidak spesifik membahas salah satu jurusan saja. Jadi, jika ada yang bertanya "kak, saya jurusannya X, bagusnya S2 nya ambil apa ya?" Dan sejenisnya, mohon maaf saya tidak bisa bantu. Karena untuk bisa tahu jurusan yang tepat dan sesuai keilmuan, harus dilakukan RISET sendiri. Saya kan bukan karalog universitas yang hapal segala macam jurusan. Wkwkwk..

Okay, jadi daripada wawewo nya kebanyakan, langsung to the point aja. Kebanyakan orang yang pilih jurusan S2 itu pilih yang 'populer' aja

Please.. Ini bukan soal jurusan yang banyak dicari orang atau apa, tapi manfaat ke depannya.

Jadi inilah tipsnya:

1. Jangan asal Pilih Universitas
Buat yang mau kuliah di luar negeri, jangan asal pilih universitasnya. Bukan soal kuliah di luar negerinya, tapi kita juga kan ngejar kualitas kesana. Jadi kalau bisa, perhatikan ranking universitas, atau pilih universitas yang punya reputasi baik untuk jurusan yang kamu mau.


2. Pilih jurusan yang sesuai dengan expertise kamu.
Kalau untuk milih jurusan S1 saya wanti-wanti banget untuk ngikutin passion, tapi kalau untuk milih jurusan S2, expertise lah yang diutamain. Kenapa? Karena kasus yang saya lihat, banyak orang dewasa (ihiy) yang 'berubah haluan' begitu mereka lulus kuliah. I don't know why.. Mungkin karena tuntutan sosial yang mengharuskan seorang sarjana itu kerja, dan anggapan orang-orang bahwa kerja adalah di gedung, pake baju rapi, dari pagi sampe sore (duh!). Banyak orang yang ninggalin passion mereka. Too bad..

Dan sekarang, daripada start all over again, mending perkuat expertise kamu yang ada sekarang. Misal: background studi kamu adalah perternakan, tapi kamu ended up kerja di bank. Nah, tergantung ke depannya kamu mau jadi apa, kalo memang mau nerusin kerja di bank, pilih jurusan yang berbau-bau finance dan perbankan, supaya kamu bisa bangun career path kamu lebih baik ke depannya. Plus biasanya, kalo mau dapet beasiswa, antara background study, current career, dan future career plan itu harus sejalan. Udah gak jaman lagi labil-labil kali ya., hehe

3. Pilih bidang yang ilmunya berkembang.

Kalau kamu rajin ngikutin berita, pasti ngeh kalo global changes happen rapidly now.. Alias cepet banget! Pertumbuhan ekonomi di negara-negara asia, climate change, over-population, dan over-consumption. Nah, akan ada baiknya kalo jurusan yang kamu mau ambil nantinya itu, bisa beradaptasi dan ngikutin perkembangan global ini. Perlu diingat bahwa saat ini, global society lagi menuju ke arah pembangunan berkelanjutan (sustainable development) dimana concern nya adalah: konservasi sumberdaya alam, rehabilitasi lingkungan dan keanekaragaman hayati, kesetaraan gender, human rights, dan social welfare. Gak percaya?? Protokol Kyoto, Rio+20, ADB (Asian Development Bank) Key Indicators adalah salah satu buktinya..

Jadi ambil jurusannya gimana dong?? Ambil yang 'menyentuh' hal tersebut. Misalnya Sustainability Accounting (profesi seksi nih lagi banyak yang nyari), Social Business, dll. Contoh spesifiknya gini, sekitar 70% yang konsultasi ke saya tentang beasiswa mau milih jurusannya Infrastructure Planning dengan alasan, Indonesia masih kurang fasilitas publik nya, nah bercermin sama global trends ini, ada baiknya instead of ambil Infrastructure Planning, kamu ambil Environmental Planning dengan fokusnya ke Green Infrastructure. Kenapa? Soalnya negara-negara maju sendiri, sekarang mulai 'mengembalikan' struktur-struktur bangunan yang dulu dibangun sama ahli-ahli infrastucture planning mereka ke struktur yang lebi 'ramah lingkungan'. Hal ini dibahas juga di salah satu mata kuliah saya (Science for Environmental Management)

Courtesy of: Dr. Ian Wright, GSE803: Science in Environmental Management Lecture Notes.

4. Pilih yang kurikulumnya paling sesuai untuk kamu.
Bisa jadi dengan nama jurusan yang sama, universitas satu dan lainnya punya kurikulum dan pendekatan yang berbeda. Contohnya, untuk Master of Sustainable Development di Macquarie University (yang saya pilih), pendekatannya lebih luas dan global. Nantinya kita bisa milih sendiri mau fokus kemana, apakah ke Sustainable Business, Tourism, Urban Region, dll. Sedangkan yang di University of New South Wales itu lebih ke urban planning (tata kota). Pilih yang paling sesuai untuk kamu. :)

5. Pilih yang bisa diterapkan di Indonesia nantinya.
Untuk beberapa jurusan kadang ada yang pendekatannya 'terlalu lokal'. Contohnya ada beberapa jurusan Environmental Policy atau Business yang 'Australia bangeettt' di beberapa universitas. Sayang kan nanti udah capek-capek kuliah, ilmunya gak bisa (atau butuh waktu lama untuk nyesuaikan) di Indonesia. Jadi, pilih yang pendekatannya global (supaya Indonesia gak ketinggalan juga).. :)

Begitulah tips dari saya. Semoga membantu ya.. At the end, pilihan ada di tangan kamu. Apapun universitasnya, apapun jurusannya, yang harus diingat adalah bukan titel yang kita kejar, tapi ilmunya.. dan bagaimana nantinya memanfaatkan ilmu tersebut untuk bisa ngasih manfaat yang sebesar-besarnya untuk banyak orang..

Kaya slogan almamater saya: "Untuk Tuhan, Bangsa, dan Almamater.."
:)

Love,
B
Selengkapnya

Kang Doli Catering with TVone

By sulthan on Monday, August 6, 2012


Yes it is!!
Itu adalah mobil tim TVone yang parkir di depan rumah orang tua saya (belom punya rumah, maklum nyuliweds. hehe). Mereka dari tim acara 'Coffee Break' lagi shooting meliput proses pembuatan ketupat dan paket catering lebaran sampe akhirnya diantar ke rumah konsumen. Ceritanya kan catering saya adalah catering pertama di Bandung yang menawarkan jasa delivery catering lebaran.

Jadi buat teman-teman, mbak-mbak, tante-tante, ibu-ibu sekalian yang ada di Bandung. Yang males masak pas lebaran karena pembantu pulang. Atau yang gak punya waktu masak buanyaaakk karena banyak sodara yang dateng, monggo lho diintip Paket Hari Raya nya Kang Doli Catering. Abis itu pesan yah! :)

NB: gak sabar pengen liat tayangnya di TVone. Semoga ada yg upload ke Youtube. hihi

Love,
B
Selengkapnya

Download DP BBM

By sulthan on Friday, August 3, 2012

Selengkapnya

Penyebab dan Tips Mengatasi Baterai Panas dan Boros

By sulthan

Beberapa pengguna smartphone BlackBerry banyak yang mengeluh dikarenakan baterai BlackBerry-nya yang suka panas dan boros. Hal ini menimbulkan kecurigaan para pengguna BlackBerry mengenai keaslian dari baterai yang digunakan. Padahal belum tentu. Banyak hal yang bisa menyebabkan baterai BlackBerry panas dan boros. Berikut tips-nya:
Penyebab Baterai BlackBerry Sering Panas dan Boros:

1. Jaringan Signal Yang Lemah
Kenapa jaringan signal yang lemah bisa membuat baterai BlackBerry menjadi panas dan boros? Hal ini dikarenakan device BlackBerry selalu berusaha untuk mencari signal agar jaringan BIS bisa berjalan dengan baik. Proses pencarian yang terus menerus inilah yang membuat baterai menjadi panas dan tentu saja akhirnya boros dalam penggunaan.
Lantas bagaimana mengatasinya?
Jika anda menggunakan smartphone BlackBerry 3G, ubah jaringan 3G anda menjadi 2G. Hal ini akan mengurangi panas dan borosnya baterai. Caranya: Dari Home Screen buka Manage Connections lalu klik Mobile Network Options, di Network Mode ubah 3G menjadi 2G. Cara lainnya: Buka menu Option, klik Mobile Network lalu ubah Network Selection Mode ke Manual dan ubah Network Mode ke 2G.
Usahakan gunakan operator BIS yang memiliki jaringan atau signal yang kuat di daerah anda. Jangan paksakan menggunakan operator tertentu jika signalnya di wilayah anda tinggal masih lemah.

2. Aplikasi Yang Berjalan Aktif
Penyebab lainnya baterai BlackBerry panas dan boros yaitu banyaknya aplikasi BlackBerry yang anda biarkan berjalan aktif seperti Facebook, Twitter, Foursquare, YM dan aplikasi BlackBerry lainnya yang sering memberikan notifikasi. Apalagi sekarang aplikasi Twitter Client memiliki banyak versi seperti Twitter for BlackBerry, UberTwitter dan SocialScope. Usahakan gunakan salah satu saja yang aktif. Jika anda mengikuti mailing list yang 'high traffic', ini juga dapat menyebabkan baterai menjadi panas dan boros.Solusinya, gunakan filter untuk email-email anda yang masuk ke device, tips-nya anda bisa lihat disini.
Yang penting adalah bijaklah menggunakan aplikasi-aplikasi di BlackBerry. Jangan paksakan untuk menginstall dan mengaktifkan aplikasi, padahal anda belum tentu membutuhkan aplikasi tersebut. Untuk aplikasi jejaring sosial dan instant messenger, jika anda aktif juga online di PC/laptop, maka lebih baik anda buat offline saja aplikasi tersebut di BlackBerry.
Semoga tips diatas bisa berguna.

Sumber : http://www.jeruknipis.com



Selengkapnya

Pengalaman Mendapatkan Beasiswa Chevening UK

By sulthan on Thursday, August 2, 2012

Hello..
teman-teman yang ngebet pengen ngeliat Big Ben alias lanjut sekolah ke United Kingdom (UK) via beasiswa Chevening bisa baca pengalamannya teman saya Irmanita Harsari yang sudah berhasil lolos beasiswa tersebut. Irma adalah teman saya bareng di Teknik Planologi ITB dan pada saat ini dia berbaik hati buat berbagi pengalamannya sama kamu. Disimak ya! :)

Tann


DARI cadangan menjadi sang pemenang

Halo para scholarship hunter,
Perkenalkan nama saya Irmanita Harsari. Saya adalah alumni dari Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (Teknik Planologi), ITB, tahun 2009. Alhamdulillah, saat ini saya terpilih sebagai successful candidate atau pemenang beasiswa Chevening (The British Chevening Scholarship Award Programme) untuk postgraduate taught programme/master’s degree programme tahun akademik 2012/2013 dan Insya Allah akan bersekolah di University of Leeds untuk MScSustainability (Environment and Development) di The United Kingdom(UK). Sekarang saya ingin berbagi pengalaman saya dalam mendapatkan beasiswa Chevening. Semoga bermanfaat untuk kalian J.
Beasiswa Chevening merupakan salah satu program beasiswa dari Pemerintah Inggris (Foreign and Commonwealth Office) untuk para mahasiswa dan mahasiswi dari negara-negara selain The United Kingdom (UK), European Union (EU), dan Amerika Serikat. Indonesia merupakan salah satu negara yang dimasukkan dalam daftar negara yang eligible untuk beasiswa ini. Beasiswa ini mencakup biaya hidup, biaya sekolah, biaya perjalanan dari dan ke The UK.
Saya teringat ketika saya mulai melakukan pendaftaran administrasi secara online untuk program beasiswa ini yang dibuka pada akhir tahun 2011. Saya sempat tidak percaya diri ketika mengetikkan nama saya sebagai seorang pelamar untuk beasiswa ini karena beasiswa ini hanya diperuntukkan untuk para profesional dan para calon pemimpin, sedangkan pengalaman kerja saya belum banyak. Namun, keinginan yang kuat untuk dapat melanjutkan S2 di Inggris sebagai negara favorit saya telah mendorong saya untuk mendaftarkan diri dalam beasiswa Chevening.
Tahap seleksi awal beasiswa ini adalah tahap lulus administrasi atau tahap wawancara. Kandidat yang dipanggil wawancara adalah kandidat yang memiliki pernyataan personal atau pernyataan motivasi yang kuat dan jelas visi misinya. Saya adalah salah satu kandidat yang berhasil lulus dalam tahap ini dan alhamdulillah dipanggil untuk masuk dalam tahap wawancara pada bulan Februari 2012.
Tahap seleksi wawancara dilaksanakan oleh British Council yang saat itu masih bertugas dalam program seleski beasiswa Chevening. Juri terdiri dari 2 orang, yaitu satu orang dari Indonesia dan satu orang dari Inggris. Juri banyak bertanya mengenai pengalaman kerja saya dan urgensi saya mengambil jurusan yang saya pilih di Inggris untuk bidang pekerjaan dan untuk Indonesia. Saya menjawab setiap pertanyaan dengan beruntun, tenang, dan lancar.
Setelah melakukan wawancara, saya hanya dapat berpasrah diri dengan Allah karena sejujurnya saya sempat semakin tidak percaya diri ketika mengetahui bahwa kandidat lainnya yang dipanggil wawancara sebagian besar adalah orang-orang yang berpengalaman kerja lebih dari 3 tahun, sedangkan pengalaman kerja saya baru 2 tahun. Namun, saya belum mau menyerah karena hanya doa yang dapat membantu saya saat itu dan saya percaya bahwa Allah pasti akan memberikan yang terbaik.
Tahap kedua seleksi beasiswa Chevening adalah tahap final. Tahap final di sini memberikan 3 status kepada calon kandidat, yang terdiri dari: 1) provisionally selected yang artinya bahwa anda lulus dan calon penerima beasiswa; 2) not selectedyang artinya bahwa anda tidak lulus; dan 3) reserved candidate yang artinya adalah bahwa anda kandidat cadangan penerima beasiswa. Pada saat itu, 2 orang teman saya sudah mendapatkan pengumuman pada akhir Maret yang menyatakan bahwa mereka tidak lulus.
Saya belum mendapatkan kabar apapun sampai pertengahan April. Pada pertengahan April, saya mendapatkan surat dari Kedutaan Inggris menyatakan bahwa saya adalah kandidat cadangan ke-9, yang artinya bahwa saya akan menjadi penerima beasiswa Chevening jika ada 9 orang pemenang yang mengundurkan diri. Saya hanya bisa berpasrah pada Allah karena peluang 9 orang yang mengundurkan diri dalam beasiswa tersebut sangat kecil dan jarang terjadi. Bahkan, senior saya di kantor yang juga alumni Chevening Scholarmengatakan bahwa pada saat dia menjadi pemenang Chevening, tidak ada satu pun kandidat cadangan yang lulus beasiswa.
Sebagai manusia, kita hanya bisa melakukan kewajiban yang seharusnya kita lakukan. Sekretariat Chevening dan Kedutaan Inggris meminta saya mengirimkan beberapa dokumen penting, seperti copy legalisir ijasah dan transkrip S1, dan surat rekomendasi dosen. Untuk itu, saya mengirimkan dokumen-dokumen tersebut secepatnya kepada mereka dengan harapan kemampuan saya dapat dipertimbangkan lagi.
Bulan April dan Mei saya lalui dengan rasa putus asa dan kecewa. Bagaimana tidak, saya sudah mencoba melamar beasiswa dari tahun 2010 dan belum ada yang berhasil, bahkan saya belum pernah dipanggil wawancara oleh pemberi beasiswa lainnya, kecuali Chevening. Saya hampir berencana akan mendaftar S2 di dalam negeri dengan biaya sendiri.  Pada saat itu saya sudah mengikhlaskan mengenai hasil beasiswa Chevening dan berpasrah diri.
Namun, Allah berkata lain. Pada tanggal 7 Juni 2012, tepatnya pukul 12.00 siang, saya mendapat telepon dari Kedutaan Inggris. Pihak kedutaan mempertanyakan mengenai kebersediaan saya jika saya menjadi successful candidate. Jantung saya berdebar-debar dan saya hampir tidak percaya dengan kejadian di siang hari itu. Lalu, pihak kedutaan mengatakan bahwa mereka akan menghubungi saya lagi setelah ada keputusan final mengenai status saya. Setelah telepon saya tutup, saya langsung berdoa pada Allah, jika ini memang yang terbaik supaya diberikan kepada saya, namun jika tidak, supaya Allah dapat menggantikannya dengan yang lebih baik lagi.
Pada sore harinya di hari yang sama, tepat pukul 18.30, saya mendapatkan email dari Chevening Scholarship Secretariat di London yang menyatakan bahwa saya provisionally selected dan harus segera mendaftarkan diri ke universitas yang dituju. Sujud syukur saya berikan hanya untuk Allah sebagai Sang Maha Kuasa yang memberikan berkah dan hadiah yang sangat berharga bagi saya. Jumlah 9 merupakan angka sakral bagi saya, karena jika bukan karena kuasa Allah, tidak mungkin ada 9 pemenang yang mengundurkan diri dari beasiswa ini. Dia telah memutarkan hidup saya 360 derajat, dari yang tidak ada harapan, sekarang menjadi seseorang dengan harapan baru dan rencana masa depan yang luar biasa.
Pengalaman saya ini merupakan satu dari beberapa pengalaman yang pernah dialami oleh penerima beasiswa lainnya. Dimulai dari persiapan kewajiban-kewajiban penyerahan dokumen, persiapan mental psikologis, sampai harapan-harapan indah untuk dapat menjadi pemenang. Keberhasilan dalam mendapatkan beasiswa dimulai dari keberhasilan-keberhasilan kecil yang dimulai dari penulisan personal statement atau motivation letter dan persiapan untuk wawancara. Berikut tips dan trik dari saya:
1.     Tulis visi dan misi mengapa anda ingin sekali mendapatkan beasiswa yang dituju dengan beruntun, logis, jelas, dan to the point. Visi dan misi ini dapat dilihat dari keterkaitan jurusan yang ingin diambil dalam beasiswa dengan latar belakang pendidikan, bidang pekerjaan, atau pengalaman lainnya dan prestasi yang pernah anda dapatkan, serta harapan anda setelah selesai sekolah nanti. Pihak beasiswa selalu meng-highlightpoint ini karena ini menggambarkan mengenai karakter, kemampuan, impian dan harapan anda sebagai salah satu kandidat.
2.     Cari beberapa universitas yang memiliki jurusan dan kurikulum yang benar-benar anda butuhkan. Point ini menjadi sangat penting karena ini menggambarkan bahwa anda benar-benar berniat untuk mengambil sekolah di negara yang dituju. Anda harus benar-benar mencari dan membaca mengenai kurikulum, biaya sekolah, waktu dimulainya sekolah sampai contact person jurusan di universitas yang ingin dituju. Hal ini akan bermanfaat saat anda ditanya oleh juri saat wawancara mengenai sekolah anda dan saat anda ingin mendaftar ke sekolah tersebut. Jangan lupa juga untuk mencantumkan salah satu nama sekolah di motivation letter karena akan menambah nilai anda.
3.     Tulis alasan anda mengapa ingin bersekolah di negara yang dituju. Point ini menjadi sangat penting dalam motivation letter karena ketertarikan anda mengenai negara yang dituju dapat dilihat dari point ini. Biasanya pihak pemberi beasiswa selalu mempertanyakan ini juga pada saat wawancara.
4.     Minta tolong pada rekan yang pernah menjadi pemenang beasiswa untuk memeriksa motivation letter anda. Hal ini akan sangat membantu anda untuk mendapatkan pemikiran lain mengenai apa yang sudah anda tulis dalam surat motivasi.
5.     Persiapkan wawancara dengan mem-browsing internet mengenai tips dan trik saat wawancara atau latihan dengan rekan yang pernah menjadi penerima beasiswa. Hal ini akan membantu anda pada saat menjawab setiap pertanyaan juri. Jawablah pertanyaan dengan beruntun, terstruktur, tenang, jelas, dan percaya diri, namun tidak sombong. Penampilan juga sangat penting, untuk itu berpakaianlah yang sopan dan formal.
6.     Laksanakan dan penuhi setiap kewajiban anda sebagai salah satu kandidat dalam beasiswa. Laksanakan setiap persyaratan yang diajukan pihak pemberi beasiswa, seperti permintaan surat rekomendasi dari dosen atau rekomendasi dari kantor, dan dokumen-dokumen lainnya yang dibutuhkan. Jangan sampai anda gagal, hanya karena anda tidak dapat memenuhi dokumen-dokumen ini.
7.     Jangan bergantung pada satu beasiswa. Saya menyarankan anda untuk melamar beberapa beasiswa, supaya peluang untuk mendapatkan salah satunya lebih besar. Walaupun cara ini lebih melelahkan anda, namun percayalah hasilnya akan lebih baik daripada anda bergantung pada satu beasiswa saja.
8.     Berpasrah diri dan mengikhlaskan apapun keputusan final dari beasiswa yang anda lamar. Jangan pernah memaksakan diri dan jangan pernah memaksakan Tuhan karena Tuhan tahu yang terbaik untuk umat-Nya. Jika belum berhasil, maka coba terus setiap peluang beasiswa yang ada dan jangan pernah menyerah. Apapun hasilnya, ikhlaskan lah karena rezeki tidak akan kemana J.
Demikian pengalaman beserta tips dan trik dari saya. Saya berharap anda juga dapat memetik suka duka dari pengalaman saya ini dan dapat mengikuti tips dan trik ini. Namun, semua nya ada di tangan anda. Semoga semua yang saya tulis ini bermanfaat buat kita semua and Good luck for you too J.
NB: mengenai info tentang Chevening Scholarship 2013/2014 dapat anda liat di http://www.fco.gov.uk/en/about-us/what-we-do/scholarships/chevening/faq/

Salam,
Irmanita Harsari
Email: greenia_irma@yahoo.com
Selengkapnya

"what is internet in hindi" || internet kya hai (in hindi)

What is internet in hindi ||history of internet in hindi "What is internet in hindi", today we all are trying to know about what i...