Gelora Sriwijaya - Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan kurkumin menjadi molekul baru yang mempunyai efek analgetika-anti inflamasi yang lebih paten dan dapat dimanfaatkan untuk terapi kanker.
“Ada seratus molekul baru yang kami temukan dan delapan diantaranya sudah kami patenkan,’kata peneliti kurkumin UGM,Prof.Dr.Supardjan,M.S.,Apt.
Kurkumin atau yang lebih dikenal sebagai kunyit telah diketahui secara umum merupakan tanaman yang memiliki banyak khasiat.Tanaman yang kerap jadi bahan percobaan itu memiliki manfaat baik sebagai makanan aupun sebagai obat.
Pria kelahiran Yogyakarta, 65 tahun lalu ini mengatakan dari hasil penelitiannya, kunyit yang mengandung senyawa kurkuminoid yang berwarna kuning ternyata mengandung molekul kurkumin, demetoksin kurkumin, dan bisdemetoksin kurkumin. Untuk turunannya, kurkumin bahkan telah diteliti lebih lanjut. “Turunan yang merah lebih ke antiinflamasi, sedangkan yang berwarna kuning lebih senang melindungi hati (hepatoprotektor),” ujarnya.
Kandungan yang ada dalam kurkumin terbukti mempunyai khasia yang berlimpah seperti untuk anti-inflamasianti oksidan,antimikroba,anti kanker,juga antitumor.
Kurkumin juga baik bagi penderita diabetes untuk mencegah terjadinya pembekuan atau penggumpalan darah. Bahkan, khasiat kurkumin telah dibuktikan sendiri oleh Supardjan. “Saya sudah 18 tahun menderita diabetes. Minum 1-2 gelas sehari,” terangnya.
Meski kurkumin baru dikembangkan sebatas obat herbal dan belum dijadikan obat kimia karena membutuhkan uji klinis dengan waktu lebih lama dan biaya besar, menurut Supardjan, penelitian ilmiah obat-obatan dari tanaman asli Indonesia perlu dikembangkan lebih jauh lagi. “Apalagi untuk jamu, bukan hanya kunyit yang perlu diekplorasi,” imbuhnya.
Peneliti farmakologi Fakultas Kedokteran UGM, Dr. dr. Nyoman Kertia, Sp.PD, mengatakan ekstrak rimpang kunyit juga efektif sebagai anti radang pada penderita penyakit sendi (osteoarthritis). Penelitian bersama dengan anggota tim lainnya berhasil melakukan penelitian terhadap 80 penderita osteoarthritis. “Ekstrak rimpang kunyit ini memiliki kemampuan dalam menurunkan kadar MDA (malondialdehida-red) cairan sinovia sendi lutut,” katanya.(white)