Perbedaan kamera full frame dengan crop sensor

By sulthan on Monday, July 15, 2013

Beberapa waktu yang lalu ada yang bertanya tentang beda kamera digital full frame dengan kamera digital crop frame (biasa). Maka dari itu mari kita bahas secara mendalam dan mudah-mudahan lengkap.

Kamera full frame berukuran sensor lebih besar dari kamera SLR crop, berapa bedanya? Luas penampang kamera full frame adalah 864 mm2 dibandingkan dengan kamera crop sensor Canon: 329 mm2, Nikon, Sony, Pentax : 370 mm2 dan Olympus: 225 mm2

Canon EOS 5D mark II dan 7D, bentuk fisik hampir sama, tapi isi dan teknologi jauh berbeda

Dampak perbedaan ukuran inilah yang menjadi sumber perbedaan-perbedaan dibawah ini:

1. Kualitas foto

Kamera bersensor berukuran besar lebih baik terutama di ISO tinggi (foto di tempat yang gelap). Untuk ketajaman foto, ini tergantung juga dengan lensa yang dipakai. Kalau lensa yang dipakai jelek, maka kualitas foto di kamera bersensor besar malah bisa lebih buruk.

2. Jangkauan fokal lensa

Bila kita mengunakan lensa yang sama dan kita pasang di kamera full frame dan satunya lagi kamera crop frame, maka ada perbedaan jangkauan fokal lensa. Di kamera full frame, foto akan terlihat lebih lebar, sedangkan di kamera crop frame, lebih sempit. Hal ini dikarenakan kamera crop frame otomatis mengkrop foto yang diambil.

Tiap merek kamera memiliki rasio yang agak berbeda dengan yang lain. Contoh Canon 1.6, Nikon, Pentax dan Sony 1.5, Olympus 2. Artinya bila lensa 100mm di pasang di kamera crop Canon, maka akan keliatan seperti 160mm di kamera full frame.

Efek ini tentunya disukai oleh fotografer olahraga atau satwa liar, karena dengan lensa 300mm misalnya, dengan mengunakan kamera crop, jangkauannya seperti 480mm.

3. Tidak semua lensa cocok dipasang buat kamera full frame

Ini yang penting bagi yang mempertimbangkan untuk membeli kamera full frame. Gak semua lensa kompatibel, ini dikarenakan banyak produsen lensa membuat lensa yang berukuran lebih kecil dan di optimalkan untuk kamera crop. Sebaliknya, semua lensa yang bisa dipakai di kamera full frame, bisa dipakai di kamera crop frame.

Contoh lensa yang tidak kompatibel antara lain Canon EF-S, Nikon DX, Tamron Dii, Sigma DC

4. Depth of field atau kedalaman fokus

Karena ukuran sensor lebih besar, makin tipis kedalaman fokus dibandingkan dengan kamera crop. Contoh, lensa dengan bukaan f/1.4 bila digunakan di full frame seperti lensa f/1 (Di dapat dari 1.4 dibagi crop faktor kamera misalnya 1.5 untuk kamera Nikon) bila dipakai di kamera crop sensor.

5. Lebih rentan blur*

Saya pernah baca artikel yang mengatakan bahwa kamera bersensor besar sedikit lebih rentan blur bila kamera goyang. Ini mungkin ada benarnya. Akibatnya, kita perlu menaikkan shutter speed lebih tinggi untuk mengkompensasikannya.

6. Harga

Karena untuk membuat sensor berukuran besar mahal, dan tidak diproduksi se-massal sensor crop, maka kamera full frame juga lebih mahal banyak daripada kamera crop. Kamera baru setidaknya berharga 20-30 juta. Ada juga yang mencapai 70 juta, sedangkan kamera crop baru bisa dibeli dengan harga mulai dari sekitar 4 – 5 jutaan.

Demikian perbedaan-perbedaan utama kamera full frame dan non-full frame. Tentunya kita bisa menemukan perbedaan-perbedaan lain seperti perbedaan fitur dan teknologi yang dipakai. Kadang teknologi yang dipakai di kamera crop frame lebih canggih daripada kamera full frame, contohnya Canon 7D dan Canon 5D mark II. Untuk menentukan kamera yang paling cocok untuk Anda, tentunya harus memahami perbedaan tersebut sehingga tidak membuang duit sia-sia.

Contoh kamera full frame: Canon 5D mark II, Canon 6D, Nikon D700, Nikon D3, Sony A900.
Contoh kamera crop sensor: Canon 350D – 550D, Canon 40D, 50D, 7D, Nikon D3000, D5000, D90, Pentax kx, k20d, Olympus E-3, E-620, Sony A200 – A700 dan lain lain.

Sumber : http://www.infofotografi.com

Image and video hosting by TinyPic
Selengkapnya

Apa itu Kamera DSLR Full-frame ?

By sulthan

Perbandingan ukuran image sensor
Kamera digital SLR full-frame adalah kamera DSLR yang telah dilengkapi dengan image sensor yang berukuran sama dengan film frame 35mm (36 x 24 mm). Istilah "full-frame" digunakan untuk membedakannya dari kamera-kamera DSLR lain dengan ukuran sensor yang lebih kecil, misalnya APS-C.

Mayoritas kamera digital yang beredar di pasaran saat ini (baik SLR maupun compact) menggunakan image sensor yang lebih kecil dari 35mm. Alasannya sederhana: karena lebih murah dan lebih mudah untuk diproduksi. Konon biaya produksi untuk membuat sebuah sensor full-frame dapat mencapai dua puluh kali lipat biaya produksi sensor APS-C. Ukurannya yang besar juga membuat sensor full-frame lebih rentan terhadap kontaminan selama proses pembuatan, sehingga treatment alias perlakuan dalam proses produksi jauh lebih kompleks.

Kamera DSLR full-frame menawarkan sejumlah kelebihan dibanding kamera non-full-frame. Kelebihan yang utama adalah hasil yang lebih baik untuk penggunaan pada wide-angle photography, misalnya pemotretan arsitektural.

Kelebihan lain adalah kemampuannya untuk menghasilkan kualitas gambar yang lebih baik pada kondisi kontras yang tinggi maupun pencahayaan yang kurang. Ini dimungkinkan karena sensor yang lebih besar sanggup memberikan dynamic range yang lebih lebar dan noise yang lebih sedikit pada level ISO yang tinggi.


Meski memiliki banyak kelebihan, kamera DSLR full-frame kalah dalam urusan pemotretan tele (telephoto) oleh kamera-kamera non full-frame. Ukuran sensor yang lebih mungil pada kamera DSLR non full frame menghasilkan sudut pandang yang lebih kecil, namun di sisi lain memberi keuntungan meningkatkan efek telephoto pada lensa yang digunakan. Misalnya, sebuah kamera DSLR biasa (non-full-frame) dengan crop factor 1.5 dan menggunakan lensa 200 mm, akan memiliki kemampuan tele yang sama dengan kamera DSLR full-frame yang dilengkapi dengan lensa 300 mm (yang notabene lebih mahal harganya). Efek semacam ini membuat kamera DSLR non-full-frame boleh menjadi pilihan yang baik apabila penggunaan kamera lebih untuk kebutuhan pemotretan jarak jauh (pada event olahraga luar ruangan atau pemotretan alam liar).

Produsen kamera seperti Canon dan Nikon lebih memfokuskan pemasaran kamera DSLR full-frame untuk kalangan profesional. Maka jangan heran jika harga dan fitur-fitur yang ditawarkan pun jauh lebih "wah" dari kamera-kamera DSLR buat segmen konsumer (pasar di luar kalangan 'pro'). Nikon menyatukan produksi kamera-kamera full frame-nya sebagai FX format, dan kamera dengan sensor yang lebih kecil sebagai DX format.

Berikut adalah list beberapa kamera DSLR full frame dari vendor-vendor terkemuka:

- Kodak DCS Pro 14n (diperkenalkan pada tahun 2003)
- Kodak DCS Pro SLR/n (2004)
- Kodak DCS Pro SLR/c (2004)
- Canon EOS-1Ds Mark II (2004)
- Canon EOS 5D (2005)
- Canon EOS-1Ds Mark III (2007)
- Canon EOS 5D Mark II (2008)
- Canon EOS-1D X (2012)
- Canon EOS 5D Mark III (2012)
- Canon EOS 6D (2012)
- Nikon D3 (2007)
- Nikon D700 (2008)
- Nikon D3X (2008)
- Nikon D3S (2009)
- Nikon D4 (2012)
- Nikon D800 (2012)
- Nikon D600 (2012)
- Sony α DSLR-A900 (2008)
- Sony α DSLR-A850 (2009)
- Sony α SLT-A99 (2012)

sumber : http://www.bukalebar.com

Image and video hosting by TinyPic
Selengkapnya

Bikin NPWP online ternyata Gampang Banget!!

By sulthan on Wednesday, July 10, 2013

Jadi jadi jadi..
Ceritanya saat saya keterima kerja, saya harus bikin NPWP (selama ini belum punya. Hehehe).. Nah, otak saya langsung seperti kebanyakan orang, stereotype sama pemerintah dan mikir "males deh pasti ribet.. blabla.. blabla.." nah tapi ternyata saya sangat salah sodara-sodara! Ternyata super gampang bahkan gak harus pergi ke kantor pajak. Saya jelaskan proses nya di bawah ini ya.. Dan proses ini berlangsung kurang dari 1 minggu saja.

1. Buat account dan login ke www.ereg.pajak.go.id
2. Pilih 'orang pribadi' kalau kamu mau buat NPWP atas nama sendiri
3. Formulirnya diisi selengkap-lengkap nya (ada satu kolom 'jenis usaha' kalau gak salah. Itu suka tricky. Pilih saja 'tunggal')
4. Setelah itu submit, lalu ada dua dokumen yang harus diprint. Satu Surat Keterangan Terdaftar Sementara, dua print-formulir online yang tadi kita isi.
5. Di atas Surat Keterangan Terdaftar Sementara ada alamat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) tempat domisili kita, nah kedua formulir tersebut plus fotokopi KTP bisa kita kirim via pos ke alamat itu (lebih lama) atau..
6. (Ini yang saya lakukan) menelepon KPP yang bersangkutan dan minta nomor fax-nya. Lalu saya kirim deh via fax si formulir, Surat Keterangan Terdaftar Sementara, dan KTP.
7. 3 hari kemudian, kartu NPWP saya sampai deh di rumah (dikirim via pos oleh KPP yang bersangkutan).

Super praktis! Jadi yuk bikin NPWP.. hehehe
Selengkapnya

30 before 30

By sulthan on Tuesday, July 9, 2013

Tahun ini saya akan berumur 26 dan itu artinya saya sudah menghabiskan setengah dari masa 20's saya.. Sisa 5 tahun lagi sebelum saya menginjak kepala 3. Saya pribadi punya goal-goal pribadi yang harus saya capai sebelum usia 30, beberapa sudah ada yang tercapai, beberapa belum. Dan kemarin, sambil kembali melihat visi-visi saya, saya googling tentang apa sih yang harus disiapkan sebelum mencapai usia 30? Dan berikut adalah 30 hal yang perlu dilakukan sebelum kamu menginjak usia 30;


1. See the World
Uang dan barang bisa habis, tapi kenangan dan pengalaman bakal tetap abadi dan bisa jadi warisan berharga untuk anak cucu. Kamu bakalan bisa melihat segala hal dari sudut pandang yang berbeda. Kamu bisa melihat bahwa dunia ini sangat heterogen. Oleh karena itu, drag you lazy a** off and go out see the world!! Travelling dan lihat tempat-tempat baru. Jangan sampai menyesal nanti seperti yang disebutkan di artikel ini. Gak usah ke luar negeri, jalan-jalan ke kota lain, jalan kaki ke kampung sebelah komplek, coba jalan ke pasar tradisional buat yang belum pernah, ke pantai, dll. Trust me, it's easier to do it now than later with babies in your hands.

2. Live Alone
 Selama ini kamu hidup dengan orang tua, saudara, dan teman-teman kamu setiap hari dan sangat nyaman dengan keadaan itu. Sekali-kali, cobalah hidup sendirian dan kamu bakal dapet kesempatan buat lebih mengenal diri kamu sendiri. Caranya banyak! Cari magang ke perusahaan di luar daerah kamu (cari yang paid internship alias yang dibayar), cari beasiswa ke luar kota/negeri, ikut program volunteering kayak AIESEC, ikut pertukaran pelajar, dll.



3. Cari Jodoh dan Get Married
Beberapa orang mungkin menyerahkan urusan jodoh 100% pada Tuhan, padahal 50-50 lho.. Usaha kita juga ngaruh. Seperti yang teman saya bilang "jodoh itu pilihan hati, dan Tuhan bantu kita untuk mewujudkannya". Jangan menunda-nunda karena alasan ingin mengejar karir, karena kalau memang harus 'menyeleksi' dulu, sekaranglah saatnya. Soal karir dan mapan bisa diurus dan dikompromikan setelah menikah, begitu pula dengan soal punya anak (saya juga 'menunda' selama hampir 2 tahun). Hidup gak harus 180 derajat berubah setelah menikah, yang penting halal dulu supaya tenang dunia-akhirat. Hehehe


4. Do Volunteering Work or Internship
Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya. Nah, walaupun tidak dibayar, volunteering work atau bekerja sukarela banyak sekali memberikan manfaat, diantaranya mengasah social skill, EQ, dan meningkatkan pengalaman professional kita (sangat menjual di CV). Malah orang-orang di negara maju rela membayar ribuan $$$ demi mengikuti program volunteering ini (contohnya cek Global Volunteer, International Student Volunteer, dan Global Volunteer Project). Seperti foto di bawah ini adalah teman Portugal saya yang ikut volunteering ke Kenya. Nah, mumpung belum terlalu banyak tanggungan, lakukanlah kerja sukarela ini di awal-awal 20an kamu. Caranya banyak! Bisa bantu-bantu LSM, bantu-bantu mesjid, mengurus karang taruna di kompleks perumahan kamu, atau yang lagi happening.. Ikutan Indonesia Mengajar.

So proud of you, Curly!

Adik saya aktif sekali mengurus Komunitas Sahabat Kota
dan saya sempat jadi relawan dan narasumber utk mereka

5. Try New Things
Belum pernah cat rambut seumur hidup? Coba! Susah buat bicara di depan umum? Tawarkan diri jadi MC sebuah acara atau presenter untuk tugas kelompokmu! Seumur hidup selalu dianter-jemput? Coba naik kendaraan umum! Ngerasa gak punya skill? Ikut kursus jahit, nyanyi, montir, atau masak! Selama ini suka cuek-cuek aja sama satpam kampus/kantor? Suatu hari coba sapa! Pokoknya apapun yang gak biasa kamu lakukan, coba lakukan..

Coba belajar pencak silat, mungkin?

6. Get Over the Past
Setiap manusia pasti punya penyesalan dan permasalahan di hidupnya. Entah itu gak bisa bareng sama orang yang kamu cinta, salah pilih jurusan waktu kuliah S1 dulu, menyesal karena suka ngelawan ortu sebelum mereka meninggal, dsb. Apapun itu.. Let go and move on! Jadilah dewasa dan pandanglah jauh ke depan.. Yang lalu biarlah berlalu, yang tidak boleh dilupakan adalah pelajaran dari setiap peristiwa supaya kita jadi orang yang lebih baik lagi. God knows best for you..

7. Re-invent Yourself
Ada yang bilang sifat buruk kebawa sampe tua. That's true.. So does sifat baik. Jadi sekarang saatnya untuk stop, reflect, dan rethink tentang diri kamu sendiri. Temukan apa sih yang sebenarnya kamu mau dalam hidup, apa sih yang kamu suka, apa yang ingin kamu lakukan, sifat buruk apa yang kamu tidak suka dari diri kamu, dan bagaimana jadi orang yang lebih baik lagi. Be wiser.



8. Olahraga Rutin dan Membentuk Badan
Banyak teman-teman saya (termasuk saya sendiri) menggendut setelah menikah. Apalagi setelah punya anak. Mungkin karena waktu untuk olah raga jadi berkurang juga kali ya.. (atau terlalu happy. haha) Nah, mumpung sempet, mumpung sehat, mumpung masih bertenaga, olahraga rutin dan bentuk badan impian kamu.


9. ‘Berdamai’ dengan Orang Tua dan Keluarga
Udah bukan jamannya lagi ah berantem adu argumen atau sebel-sebel sama orang tua. Well yah.. Mungkin memang gak semua orang lahir dari orang tua yang baik atau hebat, tapi kita gak bisa milih mau dilahirkan di keluarga mana, toh? Parents are Parents, no matter what. Jadi, daripada dosa dan gak berkah seumur hidup, mulailah memuliakan orang tua kamu. Gak harus memberi secara materi. Sometimes a simple "I love you" sms could makes your mom happy..

Cause you can always come back to them..

10. Lakukan Sesuatu yang (physically) Challenging
Kalau kamu belum pernah mencoba olahraga ekstrim, coba deh! Rafting, bungee jumping, parasailing, dll Mumpung jantung dan fisik masih kuat, manfaatkan!

Saya pernah coba parasailing waktu honeymoon di Bali dan berhubung saya kurang kuat
narik talinya pas mau landing, jadilah 'terdampar' di angkasa 80 meter dari permukaan laut 
selama kurang lebit 15 menit. Hillarious! Tapi jadi kenangan tak terlupakan

11. Menanam Pohon
Ini juga merupakan investasi untuk masa depan kita dan anak cucu. :) Tentunya gak cuma mau mewarisi udara kotor dan langit berpolusi kan? Setidaknya tanam 1 pohon untuk mensuplai kebutuhan oksigen rumah kita sendiri. Selain itu, menanam pohon buah-buahan juga nantinya bisa dinikmati saat kita sudah tua. Tinggal panen. Hehehe..



12. Menabung
Sudah dapat dipastikan bahwa semakin ke depan, pendapatan kamu akan semakin meningkat. Tentunya! Menikah, mau sekolah S2, punya anak, perwatan orang tua, dll. Yang tidak dapat dipastikan adalah, pendapatan kita. Karena memang pendapatan juga pasti meningkat, tapi force majeur atau kejadian tak terduga bisa saja terjadi, dan setelah kita memasuki usia pensiun, pendapatan akan terjun bebas. Nah.. Jadi, jangan sampai pendapatan kita tidak mampu memenuhi kebutuhan primer kita di masa kini dan mendatang. Artinya apa? Lagi-lagi delaying gratification dengan menabung dari sekarang. Simple nya sih, kalau kamu bisa pakai iPhone, tas/baju branded, mobil, dan barang-barang mewah lainnya, kamu tidak seharusnya masih mengeluh tentang mahal bayar kontrakan, mahal beli obat, atau repot ngasih uang bulanan ke orang tua. Primary first, then secondary, then tertiary. Bukan dibalik.

13. Belajar Bahasa Asing
Semakin tua, kayaknya akan semakin susah untuk menangkap pelajaran, nah mumpung masih muda asah kemampuan berbahasa kamu. Inggris sudah pasti harus lancar, tambah bahasa yang lain boleh juga. :) como estas?

14. Perlancar Bahasa Daerah & Pelajari Budaya
Jangan malu berbahasa daerah! Apalagi berbahasa Indonesia. Rumor has it.. Bahasa Indonesia bakal jadi bahasa resmi Asia-Pasifik nantinya. Nah, kalau soal bahasa daerah, sebenernya kita tuh beruntung karena naturally bilingual, which means we're supposed to be smarter that they who only speak 1 language. Lestarikan warisan budaya kita, dan ajarkan nanti sama anak-anakmu.

15. Start New Business
Kalau kamu berpikir untuk jadi pengusaha, disini lah saatnya untuk memulai. Pengen jadi pengusaha tapi masih galau? Disini juga saatnya. Seenggaknya kalau kamu merasa tidak cocok, belum ada kata terlambat untuk loncat karir. Dan kalau kamu cocok, pada saatnya kamu 'berumur' dan berkeluarga, usahanya sudah cukup matang untuk bisa membuahkan hasil sehingga kamu tidak meresikokan keluarga nantinya, khususnya untuk para cowo. :)

16. Work Your Dream Job
 Masih ingat cita-cita kamu waktu kecil? Terkadang lucu! Om saya dulu ingin jadi tukang parkir, ada juga yang ingin jadi guru, ada yang mau jadi model, dsb. Then try it on! Apply ke magang ke modelling agency atau rumah sakit hewan atau restoran, you name it! Coba melakukan dream job kamu dan kalau kamu gak suka, awal 20-an adalah saatnya mengeksplor apa yang menjadi passion kamu dan apa yang nyaman untuk kamu kerjakan sebelum akhirnya kamu menemukan the right job for you. This is the time to be labil in job, it's alright to jump in jump out as long as you have the clear vision ahead! And it's normal! Hampir semua orang mengalami masa galau karir di usia 20an.

Ini juga saatnya mencoba pekerjaan-pekerjaan yang 'membutuhkan tip' karena kamu akan belajar bgt tentang kerja keras dan menghargai orang. Pengalaman sendiri waktu part time di Pizza Hut pas jaman kuliah, dan itu bukan hal asing di luar negeri sana. 85% mahasiswa di Australia punya pekerjaan sampingan. Teman-teman Indonesia saya yang bekerja di sana juga bekerja seperti itu. Rata-rata di restoran atau retail.  Jadi buang jauh-jauh gengsi kamu dan ambil pelajarannya.

Main ke Pizza hut lagi 3 tahun setelah saya kerja di sana, dan teman saya sudah jadi ibu bos. Hihi

17. Nonton Konser
Mendengarkan musik via iPod atau nonton YouTube memang seru, tapi euphoria nya gak akan sama dengan nonton konser live jingkrak-jingkrak. Dan euphoria ini adalah salah satu feeling dan memory yang worth to try. Jujur aja orang tua saya gak pernah memperbolehkan saya pergi nonton konser karena mereka khawatir ada apa-apa, dan sebagai anak, saya cuma bisa nurut daripada kualat. Setelah menikah, suami mengijinkan saya nonton konser, akhirnya saya nonton konser Maroon 5 di Sydney and it was soooo awesome! #norakmode. :p


18. Mencoba Berbagai Macam Style
Gak mungkin kan orang umur 42 tahun berdandan ala Emo style atau K-Pop?? Gak mungkin juga ibu-ibu anak 3 pake baju yang heboh plus ribet. Makanya mumpung masih muda, coba berbagai macam gaya, be a fashion victim! Cat rambut, pakai kemeja warna terang, pake high heels yang insanely high, whatever!

19. Update sama Lagu-Lagu Baru
Ga ada alasan sih. Supaya kalau datang reuni berapa dekade mendatang, kita bisa nyanyi kalau didaulat harus nyanyi. Hahaha.. (penting abis).

20. Belajar Nyetir
Nyetir apapun ya.. Motor, mobil, asal jangan cuma bombom car aja. Hehehehe.. Selain karena malu dong udah tua baru belajar nyetir, juga bakalan dibutuhkan kalau untuk anter-jemput anak ke sekolah juga.

21. Mulai Mengoleksi Sesuatu
Pilih sesuatu yang unik dan kamu banget untuk dikoleksi.Selain menyenangkan, juga ngasih kamu 'potential' job' saat pensiun nanti. Biar ada yang diurusin.. Hehe.. Saya dan suami mengoleksi Snow Globe dari berbagai belahan dunia.

22. Belajar (perdalam) Agama
Umur 20an adalah masa peralihan dari remaja ke dewasa. Setelah melewati fase ini kita akan mengemban tanggung jawab yang jauh lebih besar, keluarga. Untuk bisa memimpin istri/anak-anak kamu nanti, tentunya dibutuhkan fondasi agama yang kuat. Siapa sih yang mau anaknya nanti jadi gak bener, tapi akan lebih sulit mendidik nantinya jika kamu gak membenahi diri dulu dari sekarang.

23. Road Trip
Jalan-jalan bareng temen-temen dengan menyetir mobil. Bukan dalam kota lho ya. Yang jauh! Seperti misalnya road trip dari Jakarta ke Surabaya atau dari Bandung ke Bandar Lampung. Seru lho dan yang pasti banyak pengalaman dan kenangan yang bisa diceritakan nanti. Bisa pinjam mobil orang tua ataupun sewa rame-rame. Yang harus diingat, tetap patuhi peraturan lalu lintas dan hati-hati selalu.

 Saat road trip ke Kiama dan Wollongong di bulan-bulan terakhir di Sydney

24. Memiliki (atau at least merencanakan) Asuransi dan Investasi
Di kantor suami saya sempat ada pelatihan tentang merencanakan masa pensiun. Dari data yang dipaparkan, diketahui bahwa rata-rata orang Indonesia baru memikirkan masa pensiun saat mereka sudah menginjak usia 50-60 tahunan. Sedangkan orang Amerika 30-an. dan orang Jepang 40-an. Artinya apa? Kita beberapa langkah lebih belakang. Well.. Punya gadget keluaran terbaru atau berhasil nyicil mobil di umur 20-an mungkin terlihat membanggakan, tapi coba dipikir lagi. Kalau kita bisa men delay gratification kita untuk hal-hal yang sebetulnya kita belum perlu atau belum mampu untuk miliki, dan menyimpannya dalam bentuk investasi instead, hasilnya akan lebih besar di masa mendatang. Asuransi dan investasi merupakan dua hal yang wajib dipikirkan sebelum umur 30 karena itu menyangkut kesejahteraan kamu dan keluarga di masa mendatang.

25. Baca sebanyak-banyak nya
Entah itu baca buku fiksi, buku psikologi pengembangan diri, buku agama, majalah, koran, dsb BACA! Karena sebelum umur 30 ini, pola pikir kamu harus diasah supaya kamu siap menghadapi tantangan hidup yang makin beragam dan kompleks ke depannya, dan dengan membaca, kamu gak membiarkan otak kamu 'beku' dan melatih kamu untuk berpikir kritis.

26. Socialize!
Seiring bertambahnya umur, orientasi orang pasti semakin ke keluarga, termasuk teman-teman kamu yang nantinya akan lebih fokus sama keluarganya masing-masing. Oleh karena itu, mumpung belum berbuntut, seize the days with your friends! Cari teman sebanyak-banyaknya.. Kenalan sebanyak-banyaknya. Kunjungi tempat-tempat yang seru, sleepover, begadang cekikikan sampai pagi, aktif berorganisasi, dll.

27. Beli Emas Batangan
Harga emas memang naik turun, tapi cenderung naik terus kalau kamu merencanakan membeli emas untuk investasi jangka panjang. Beli emas batangan di usia 20-an akan membantu kamu di usia 30 atau 40an saat kamu memerlukan dana dadakan, misalnya untuk biaya sekolah anak. Plus, menyimpan harta dalam bentuk emas lebih menguntungkan karena emas tidak terkena inflasi dan bisa 'menyehatkan' ekonomi makro juga. Bahkan politisi Swiss Stamm Luzi bilang: “Gold reserves guarantee the stability of the Swiss franc. They ensure that private savings, salaries, pension keep their value.” (lihat lengkapnya)



28. Reward Yourself!
Walaupun kamu harus menabung dan berhemat di usia 20-an ini, tapi tetap kamu pantas mendapatkan reward atas apa yang sudah kamu usahakan selama ini. Di umur 20-an kamu akan lulus kuliah, dapat pekerjaan baru, dll.. Jadi gak ada salahnya beli sesuatu yang ridiculously expensive for yourself. Selama itu hadiah setelah kamu bekerja keras dan disesuaikan dengan kemampuan financial kamu. Saya ingat reward saya adalah... Designer handbag (no tas KW)!! hehehe..

29. Jadi Dewasa
Sadar bahwa kamu adalah manusia dewasa sekarang dan kenapa kamu harus bersikap dewasa. Bukan saatnya lagi kamu rungsing karena gak bisa mendapatkan apa yang kamu mau, atau orang tidak bertindak sesuai yang kamu mau. Ambil tanggung jawab, tepati janji, tepat waktu, berhenti mencari alasan, menahan emosi, tidak menyalahkan orang/keadaan, dan berlapang dada. Grow up!

30. Bikin List 40 before 40
Dan terakhir.. tentunya persiapkan lagi hal-hal seru untuk mengisi umur 30-an kamu! ;)

So? Itu hasil riset saya.. Sisanya dan yang lebih detailnya bisa disesuaikan dengan keperluan, visi, dan cita-cita pribadi kamu. Have a fabulous 20's yeaaaah!!

PS: it took 2 weeks for me to finish this post. Pheew..
Selengkapnya

"what is internet in hindi" || internet kya hai (in hindi)

What is internet in hindi ||history of internet in hindi "What is internet in hindi", today we all are trying to know about what i...