Cerita tentang Air Kemasan

By sulthan on Thursday, February 7, 2013

Air dalam botol kemasan atau yang sering kita sebut dengan Aqua Botol sepertinya sudah jadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Mulai dari supermarket besar sampai pedagang asongan jual air botolan ini. Harganya? Yaaahh.. Gak mahal-mahal banget sih, paling Rp 3.000 rupiah per botolnya, yang merk gede kaya Ev*** tuh baru mahal! Bisa Rp 18.000 per botolnya. Eits! Tunggu dulu! Yakin gak mahal Rp 3.000 tuh?

Seperti yang kita ketahui, bumi kita 70% nya terdiri atas air, tapi cuma 3% dari air seluruh permukaan bumi ini yang berupa fresh water (air tawar) yang bisa diminum. Itu pun udah termasuk yang tercemar polusi (misal di sungai-sungai yang dijadikan tempat pembuangan limbah pabrik, atau tercemar sampah-sampah yang dibuang orang). Tapi walaupun demikian, sama hal nya dengan udara, air adalah hak asasi setiap manusia, jadi kita harus bisa mendapatkannya dengan mudah! Nah sekarang, kalau gtu, kenapa kita masih mau beli yang mahal kalau bisa dapet air minum (hampir) gratis?? Dengan membeli air kemasan, ibaratnya kita bayar 3.000 kali lipat dari yg seharusnya..

Oke, mungkin kurang jelas penjelasan saya, buat lebih jelasnya coba disimak video berikut ini. Video ini milik thestoryofstuffsproject yang saya beri subtitle bahasa Indonesia supaya lebih mudah dipahami. Untuk kepentingan pendidikan only lho ya.. hehehe



Nah, gimana? Sudah lebih kebayang kan tentang 'manufactured demand'? Kalau air aja bisa dijual sekarang, apa lagi yang bakal dijual nanti? Udara? Terus, botol-botol yang udah numpuk mau dikemanain? Kalau sekarang masih dibuang ke India, apa jadinya kalo India udah 'penuh'? Dibuang ke Indonesia? Ih! Sorry dorry morry.. Kita mau Indonesia yang bersih, sehat, dan bebas sampah menggunung. Makasih.

Terus, apa dong yang bisa kita lakuin? Secara instalasi air minum di negara kita belum memungkinkan buat air keran diminum langsung. Hmmm.. Tricky sih memang, tapi pasti selalu ada jalan! Saya yakin kamu semua pasti punya ide-ide (dan kalo punya jangan lupa dishare!), nah ini beberapa ide saya:

1. Biasakan selalu bawa botol air sendiri kemana-mana.
Ini si biru kesayangan saya yang udah buluk. Udah lebih dari satu setengah tahun saya pake, Alhamdulillah masih sehat wal afiat. Kamu bisa beli yg agak besar, atau yang pas di tas kamu. Isi dari rumah, nanti bisa diisi ulang di kantor atau kampus (kalau ada). Lumayan menghemat juga kan Rp 3.000 nya bisa buat beli gorengan. :p

Gambarnya butut, maklum dadakan. Hehe

2. Usahakan menyediakan filter air di rumah.
Nah kalau yang satu ini lebih untuk penghematan galon air minum sih. Tanpa bermaksud promosi ya, tapi saya pribadi pake dispenser filter air P**e I* and I Love it! Kenapa? Karena satu, gampang tinggal masukin air keran, trus gak berapa lama keluar deh air nya yang siap minum. Kedua, ramah lingkungan, sustainable, I like it! Ketiga, pengiritan! Hehehe.. Kalo yang biasanya saya bisa habiskan Rp 150.000 per bulan untuk beli air galon, sekarang saya mengeluarkan Rp 0! Hihi.. lumayankan Rp 150.000 nya bisa dipake jaga-jaga kalo ada yang SMS mama minta pulsa. Hehehe..

3. Kurangi konsumsi air botolan.
Yah oke, kalo belum bisa berhenti sama sekali, atau masih suka lupa bawa minum sendiri, seengganya kurangi konsumsinya dan kalo beli air kemasan (termasuk kalo minum aqua gelas di kondangan), habiskan sampe titik penghabisan. Karena kalau engga, double pemborosan: satu buang-buang air (mahal lho itu), kedua nambah-nambahin sampah plastik. Eeew..

4. Mengabdikan diri pada PDAM
Kedengerannya romantis kan. Hihiy.. Tapi beneran deh, Untuk ahli-ahli water management di luar sana, untuk adek-adek SMA yang mau kuliah, untuk para insinyur yang ngerti tentang hal ini, para ilmuwan, dan lain-lain.. Jangan ragu untuk mempelajari dan bekerja di bidang water and sanitation. Kalo merasa selama ini pelayanan yang kita terima belum memuaskan, jangan cuma bisa complain, let's do something about it! Bekerja di PDAM dan support mereka untuk lebih maju, lebih reliable, lebih bisa diandalkan. Daripada keburu diprivatisasi (apalagi sama perusahaan asing), ntr harga air tambah mahal. Mendingan orang-orang pinternya ikutan terjun untuk membenahi. :)

5. Pisahkan sampah botol air kemasan dengan sampah lain.
Atau satukan dengan sampah anorganik lainnya. Kenapa? Bisa jadi jalan amal juga untuk kita! Mamaku di rumah ngelakuin ini, niatnya bukan untuk sustainable, jaga lingkungan, blabla.. Tapi untuk bantu pemulung dan ngeringanin beban pemulung. Dengan memilah sampah, yang anorganik bisa dikasi langsung ke pemulung yg lewat depan rumah, mereka bisa langsung jual. Hmmm.. padahal saya udah semangan nulis status di facebook tentang mama saya sekarang milah sampah organin-anorganik, ternyata makna aslinya gak ngerti si mama. haha.. But anyway! Bener juga kan? Bantu orang lain, plus mempercepat proses pengelolaan sampah anorganik tsb juga karena mereka gak perlu jalan-jalan dulu ke Tempat Pembuangan Akhir.

6. Share video di atas ke banyak orang
Jadi kita bisa ngebuka mata lebih banyak orang dan menyelamatkan Indonesia dari gunungan botol air kemasan, yes??

Well.. well.. cukup sekian cuap-cuap malam ini. Semoga bermanfaat ya. And remember.. Keep sustain you, people!

xxxoooxoxox,
Tan
Selengkapnya

Plan Your Marriage!

By sulthan on Tuesday, February 5, 2013

Apa bedanya plan the wedding and plan the marriage? Tentunya beda! Plan the wedding adalah menyiapkan acara pernikahan untuk hari H-nya alias pesta pernikahannya, sedangkan plan the marriage adalah mempersiapkan akan seperti apa kehidupan pernikahan kita nantinya. Kebanyakan calon pengantin (seperti saya juga dulu), biasanya sibuk dan stress untuk plan the wedding dan malah sering lupa untuk plan the marriage. Padahal hal-hal sepele di bawah ini penting untuk dipikirkan, diyakinkan, dan dibahas sebelum pernikahan lho supaya gak menimbulkan masalah nanti ke depannya.

Picture from Amornie


Oke, saya bukan konsultan pernikahan, ini based on what other married people shared to me aja ya.. Plus, hal-hal di bawah ini bukan rumus matematika yang mutlak banget. Gak ada yang bener, gak ada yang salah karena semuanya tergantung sama kondisi, keinginan, dan tentunya perasaan masing-masing.. :)

1. Is he/she the one??
I know.. Ini bukan hal kecil dan terdengar agak provokatif, tapi percaya deh. Gak masalah udah berapa lama kamu pacaran, tetep tanya hati kecil kamu, "bener dia orangnya?". Untuk yang muslim, bisa dibantu dengan shalat istikharah, dan untuk yang lain dengan bercermin sama hati kecil kamu dan bayangin kehidupan kalian nantinya bakal kaya gimana. Saya sudah terlalu sering denger orang bilang "You will never marry the love of your life. At the end, you will just marry someone who treats you better" atau "Many people are lucky enough to marry their love, but most of us just do it with the one who available and just go with it". naudzubilahimindzalik! Pastinya kita pengen menghabiskan sisa hidup dengan orang yang dicinta (dan juga mencintai) kan..

2. Masa Depanku = Masa Depanmu?
Banyak orang yang mengubur cita-citanya setelah menikah hanya karena statusnya yang sudah tidak lajang, atau karena punya momongan. Kalau menurut saya, pasangan hidup tidak seharusnya menghalangi satu sama lain, tapi mendukung satu sama lain untuk sama-sama mencapai cita-cita. Jadi, hal ini perlu dibicarakan dengan si calon, apakah istri mau bekerja atau tidak, apa yang dimau, bagaimana mensinergikannya. Jangan lupa juga merencanakan masa depan berdua, termasuk financial planning. Jangan sampai pesta meriah dan super mewah, tapi habis itu modal mulai dari nol lagi untuk hidup di masa depan. Think long term..

3. Uangku = Uangmu?
Bisa jadi memusingkan kalau gak dibahas dari awal. Dan bagaimanapun keputusan akhirnya (tergantung kesepakatan kamu dan si calon), tetep harus dibahas tentang bagaimana mengatur keuangan keluarga, pengeluaran apa yang wajib, apa yang tidak terlalu penting, bagaimana membagi penghasilan untuk kebutuhan rumah tangga dan sebagainya.

4. Cara Nge-Treat Keluarga Masing-masing
Sepele, tapi penting dibahas, karena kalau udah nikah hal sekecil apapun yang menyangkut urusan keluarga bisa jadi bahan berantem. Jadi, before you tying the knot, coba diomongkan gimana mau nge-treat keluarga masing-masing setelah nikah. Misalnya: apakah mau ngasi uang bulanan ke orang tua dengan jumlah yang sama, apakah kalian keberatan/tidak kalau ada anggota keluarga yang lain ikut tinggal dengan kalian, atau termasuk gimana merayakan hari raya (mudik).

5. Social Life after the Wedding
Kaya sahal satu sahabat saya pernah bilang; menikah bukan berarti mengubah kita jadi orang yang membosankan dan jadi jauh sama teman-teman kita. Sebaliknya, kita harus nambah teman karena kita jadi punya teman-teman dari pihak pasangan kita juga. Penting! Bahas apakah kamu akan masih bisa hangout bareng teman-temanmu setelah menikah, dan tentukan batasan-batasan yang disepakati berdua (misal, boleh tapi gak pulang lebih dari jam 11 malam) untuk menghindari konflik tapi tetap memberikan kebebasan.

6. Pembagian Pekerjaan Rumah Tangga
Di era globalisasi sekarang dimana masalah gender equality udah mulai digembar-gemborkan, rasanya gak adil kalo urusan pekerjaan rumah tangga cuma dilimpahkan sama satu pihak (baca: istri), apalagi kalau sang istri juga bekerja. Apalagi untuk pengantin baru yang mungkin belum pakai asisten rumah tangga, kekompakan dalam hal ini penting banget! Tapi, tetep harus diomongin dari awal supaya menghindari keluarnya ucapan "lho, itu kan sudah tugas kamu sebagai perempuan". Gimanapun, rumah tangga dijalani berdua , dan saya salut banget sama tante dan om saya yang tinggal di Canberra. Om saya tidak segan menjemur baju, ngepel, atau menyiapkan sarapan anak-anak lho! Apalagi pas istrinya lagi kecapekan.. Dukungan suami yang seperti itu menurut saya lebih sweet dari pada hadiah barang-barang mahal. hihi..

7. Persiapan Ilmu dan Batin
Nah, yang gak kalah penting adalah persiapan ilmu, terutama ilmu agama. Untuk teman-teman muslim, baca buku-buku agama tentang pernikahan dibarengai dengan tadarus mohon berkah dan kelancaran. Persiapkan juga mental untuk mendampingi dan menyupport dan mental untuk jadi orangtua jika memang kamu berencana langsung punya anak. Karena siap jadi orang tua dan siap punya anak itu dua hal yang berbeda..

At the end, buat para calon pengantin.. Selamat menikmati semua proses persiapan dan santai saja! Gak usah terlalu stress, what's the worst could happen? Hehe.. Yang penting kita nikah dengan orang yang tepat, di waktu yang tepat, dengan alasan dan tujuan yang tepat.. :)
Barakallahu fikum!

xxoooxxoo,
Tan
Selengkapnya

Akhirnya Kembali ke Tanah Air..

By sulthan

Akhirnya.. pada tanggal 16 Desember 2012, saya kembali ke tanah air (sekarang udah 5 Februari I know.. Telat bgt post nya. hehe). Akhirnya saya berhasil mendapatkan gelar M.sc alias Master of Science in Sustainable Development. Bangga, haru, bahagia, semuanya bercampur aduk, dan walaupun keluarga saya gak bisa datang untuk acara wisuda, tapi teman-teman saya banyak sekali dan itu yang bikin berat untuk meninggalkan Australia.

Photo by: Angga Maulana Sodikin

Photo by: Angga Maulana Sodikin

Selama satu tahun di Australia, bukan cuma ilmu saja yang saya dapat. Tapi juga teman-teman baru, pengalaman kerja, mulut yang puas menyicip berbagai makanan enak, mata yang puas memandang banyak pemandangan indah (walaupun untuk urusan natural beauty, Australia masih kalah jauh sama Indonesia sih), dan yang paling penting adalah menemukan kembali diri saya sendiri. Dalam artian, jadi tahu, cita-cita saya sebenarnya apa sih, apa yang saya suka, apa yang saya mau.. Bukan berarti sebelumnya saya tidak punya itu, tapi saat tinggal sendiri kemarin betul-betul memberi saya waktu to revisit my vision, rethink, and reflect of myself..

Hari-hari terakhir saya di sini diisi dengan kegiatan liburan, belanja oleh-oleh, dan menghabiskan banyak waktu dengan teman-teman saya. Saat hari kepulangan saya ke Indonesia, air mata tak berhenti mengalir sejak dini hari sampai saya menjejakkan kaki di tanah air. Teman-teman saya mengantar ke airport dan kami sama sekali tidak menyangka akan sesedih ini. Mungkin kedengarannya norak, tapi perasaan senasib sebagai perantau dan international students telah menyatukan kami tanpa memandang umur, status, kewarganegaraan, ras, dan bahasa. I love my friends too much!

Well.. Yang pasti, petualangan Australia saya ditutup sementara dulu, karena saya mau kalau bisa rutin liburan kesana (sekalian mengunjungi sepupu-sepupu kecil saya). Untuk sekarang, saya sedang bersemangat menata kehidupan baru bersama suami, mendampingi adik-adik saya untuk mengembangkan diri, dan mencoba terus berkarya dan bermanfaat untuk banyak orang. So long, Australia! I Love you... (But I love you more, Indonesia don't worry. hehe)


xxoooxxoo,
Tann
Selengkapnya

"what is internet in hindi" || internet kya hai (in hindi)

What is internet in hindi ||history of internet in hindi "What is internet in hindi", today we all are trying to know about what i...